Page 31 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 31

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           dihasilkan dalam jangka panjang tidak menimbulkan masalah baru atau
                           bahkan tidak dapat diterapkan dengan efektif.
                                Masalah etika dan moral pembangunan hukum di Indonesia harus
                           mulai dipertimbangkan sejak penyusunan Program Legislasi Nasional
                           (Prolegnas) sampai dengan implementasi UU dan pemberlakuannya
                           di  tengah  masyarakat.  Faktor  etika  dan  moral  yang  melandasi
                           kedua tahapan tersebut sangat penting dan strategis dalam rangka
                           pembangunan bangsa dan negara yang sesuai dengan konsep negara
                           hukum yang demokratis.
                                Selanjutnya, Lawrence M. Friedman mengemukakan adanya 3 (tiga)
                           pilar penting dalam pembangunan hukum, yakni substansi (substance),
                           struktur (structure), dan budaya/kultur (culture). Secara ideal, ketiga pilar
                           pembangunan hukum nasional itu harus berjalan serasi, selaras, dan
                           seimbang karena ketiga hal tersebut sangat berkaitan erat satu sama
                           lain. 20

                                Di samping itu, dari sisi tujuan hukum, Gustav Radbruch menyatakan
                           bahwa tujuan hukum  yaitu keadilan, kepastian, dan kemanfaatan.
                           Keadilan harus mempunyai posisi yang pertama dan yang paling utama
                           dari pada kepastian hukum dan kemanfaatan. Secara historis, pada
                           awalnya menurut Gustav Radburch tujuan kepastian hukum menempati
                           peringkat yang paling atas diantara tujuan yang lain.
                                                                      21
                                Namun, setelah melihat kenyataan bahwa dengan teorinya
                           tersebut di Jerman di bawah kekuasaan Nazi melegalisasi praktik yang
                           tidak berperikemanusiaan selama masa Perang Dunia II dengan jalan
                           membuat hukum  yang mensahkan praktik kekejaman perang pada
                           masa itu. Gustav Radbruch pun akhirnya meralat teorinya tersebut
                           diatas dengan menempatkan tujuan keadilan menempati posisi diatas
                           tujuan  hukum  yang  lain.  Sebagaimana  diketahui  bahwa  didalam
                           kenyataannya  sering  kali  antara  kepastian  hukum  terjadi  benturan
                           dengan kemanfaatan, atau antara keadilan dengan kepastian hukum,
                           antara keadilan terjadi benturan dengan kemanfaatan. 22


                          20  Arah  Pembangunan  Hukum  Nasional  Menurut  ...  Fh.Umj.ac.id  ›  Arah-Pembangunan-Hukum-Nasional-
                       Me... diakses pada tanggal 8 Februari 2021.
                          21  Memahami Teori Tiga Nilai Hukum Gustav Radbruch, www.pojokwacana.com › Kajian Politik, diakses pada
                       tanggal 8 Februari 2021.
                          22  B.  Arief  Sidharta,  Meuwissen  tentang  Pengembanan  Hukum,  Ilmu  Hukum,  Teori  Hukum  dan  Filsafat
                       Hukum, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hlm. 20-21.


                   12    dpr.go.id
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36