Page 79 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 79

ILMU PERUNDANG-UNDANGAN,
                                                       TEORI, HIERARKI, DAN MATERI MUATAN
                                             PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA


                           rechtsstaat  dan  the rule of law  tersebut ditopang oleh latar belakang
                           sistem hukum  yang berbeda. Istilah  Rechtsstaat merupakan buah
                           pemikiran untuk menentang absolutisme,  yang sifatnya revolusioner
                           dan bertumpu pada sistem hukum kontinental yang disebut civil law.
                           Sebaliknya,  the rule of law berkembang secara evolusioner,  yang
                           bertumpu  atas sistem  hukum  common law. Walaupun  demikian
                           perbedaan keduanya sekarang tidak dipermasalahkan lagi, karena
                           mengarah pada sasaran yang sama, yaitu perlindungan terhadap hak-
                           hak asasi manusia.

                                Indonesia adalah negara hukum sebagaimana tertuang dalam
                           Pasal 1 ayat (3) UUD NRI  Tahun 1945. Konsekuensi  negara hukum
                           sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 ialah
                           bahwa negara Indonesia harus berdasarkan hukum  (rechtsstaat) dan
                           bukan berdasarkan kekuasaan (machtstaat).
                                Menurut Scheltema  yang dikutip oleh B.  Arief Sidharta,
                           merumuskan pandangannya tentang unsur-unsur dan asas-asas negara
                           hukum itu secara baru, yaitu meliputi 5 (lima) hal sebagai berikut:
                                                                                 81
                           1.   Pengakuan, penghormatan, dan perlindungan HAM yang berakar
                                dalam penghormatan atas martabat manusia (human dignity).
                           2.   Berlakunya asas kepastian hukum. Negara Hukum bertujuan
                                menjamin bahwa kepastian hukum terwujud dalam masyarakat.
                           3.   Berlakunya persamaan  (similia similius  atau equality before the
                                law).
                           4.   Asas demokrasi dimana setiap orang mempunyai hak dan
                                kesempatan  yang  sama  untuk  turut  serta  dalam  pemerintahan
                                atau untuk mempengaruhi tindakan pemerintahan.
                           5.   Pemerintah dan Pejabat mengemban amanat sebagai pelayan
                                masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat
                                sesuai dengan tujuan bernegara yang bersangkutan.

                                Sebagaimana konsep negara hukum yang telah dijelaskan di atas
                           maka perlu dibahas pula mengenai konsep negara hukum Indonesia.
                           Jimly  Asshiddiqie merumuskan 13 (tiga belas) prinsip negara hukum


                          81  B. Arief Sidharta, Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum, dalam Jentera (Jurnal Hukum), Rule of Law,
                       Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Jakarta, edisi 3 Tahun II, November 2004.


                                                                                  61
                                                                         dpr.go.id
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84