Page 138 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 138
ANTOLOGI PROBLEMATIK
RANAH PEMBANGUNAN
SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI
Kondisi di Indonesia sendiri sebagai masyarakat majemuk
terkadang dan bahkan hampir dikatakan sering terdapat konflik
sumber daya alam antara warga masyarakat lokal dengan perusahan
atau korporasi. Contoh seperti Di Sape pemicu kekerasan adalah
ketegangan antara masyarakat lokal dan korporasi pertambangan,
di Mesuji antara masyarakat dan perusahan kelapa sawit dan di
Papua terdapat konflik berkepenjangan antara masyarakat lokal
yang terpinggirkan dan mengalami pemiskinan di tengah gelimang
kemewahan dan profit yang didapat oleh perusahan Freeport yang
notabenenya merupakan perusahaan asing.
Hal tersebut tentunya memunculkan penilaian-penilaian
bahwa terdapat sikap ketidakpedulian negara terhadap kehidupan
mayoritas warga negara yang dibenarkan secara empirik oleh
sejumlah data yang menunjukan adanya ketidak adilan sosial di
Indonesia. Seperti data yang terdapat disalah satu harian Kompas
yang menyajikan data. Berdasarkan
data harian kompas aset 300 orang
Kondisi di Indonesia terkaya di Indonesia sama dengan 60%
sendiri sebagai APBN, aset 40 orang terkaya setara
masyarakat majemuk dengan kekayaan 60 juta penduduk
terkadang dan bahkan termiskin dan 80% sumber daya lain
hampir dikatakan 127
sering terdapat kita dikuasai oleh pihak asing . Dan
konflik sumber daya hal tersebut pun sampai saat ini masih
alam antara warga saja terjadi.
masyarakat lokal Sedangk an, masukn y a
dengan perusahan pengaruh globalisasi diseminasi
atau korporasi. faham liberalisme dibidang politik
Indonesia yakni diselenggarakannya
127 “Kontradiksi dalam Kesejahteraan Umum”. Dalam Kompas. 29 November 2011. hlm 6
134