Page 155 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 155

PENGARUH GLOBALISASI ATAS DISEMINASI
                            PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI LIBERALISME
                          TERHADAP PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI LOKAL
                          (DESA) BERDASARKAN PANCASILA DI INDONESIA


              Desa (BPD) akan digunakan instrumen atau metode demokrasi
              liberatif yakni voting. Hal tersebut mengingat banyaknya faktor
              kepentingan baik oleh Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah
              Desa, dan unsur masyarakat Desa itu sendiri.

                    Efek  lebih  dalam  lagi  dari  inkonsistensi  adalah  tidak
              tercapainya distribusi yang adil. Dikarenakannya banyaknya faktor
              kepentingan baik oleh Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah
              Desa, dan unsur masyarakat Desa itu sendiri menyebabkan
              pendistribusian barang sosial untuk kesejahteraan komunitas
              lokal desa atau masyarakat adat tersebut yang menyebabkan
              kesenjangan sosial. Jika disandingkan dengan faham keadilan pada
              komunitarian dikemukakan oleh Michael Walzer, yang menyatakan
              bahwa segala bentuk konsep keadilan adalah hasil dari konstruksi
              manusia, yang hidup dalam suatu komunitas dengan nilai-nilai
              yang dianutnya. Konsekuensinya adalah, bahwa tidak ada satu
              pun paham keadilan yang bisa diterapkan secara universal. Bagi
              Walzer, ada berbagai problem dalam merumuskan keadilan, dan
              selalu ada ruang bagi perbedaan budaya maupun perbedaan
              acuan politis. Dengan kata lain, prinsip keadilan selamanya
              pluralistik, berbagai kekayaan sosial harus dibagikan dengan dasar
              yang berbeda, dengan prosedur yang berbeda, dan dengan agen
              yang berbeda pula . Keadilan, dengan begitu, selalu mengakar
                               139
              didalam persepsi kita tentang tempat, lapangan kerja dan jabatan,
              kehormatan, berbagai barang dan keperluan, dan segala hal yang
              secara bersama namun berbeda membentuk pola kehidupan
              kita. Menyingkirkan semua perbedaan dan kompleksitas tersebut
              adalah suatu tindakan yang bersifat tidak adil. Maka dari itu, paham

              139   Michael Walzer. 1983. Sphere of Justice. A Defense of Pluralism and Equality. Basic Books.
                 New York. hlm  5-6.



                                         151
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160