Page 158 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 158

JUNGKIR BALIK  BAB VI
                                                                    EKONOMI POLITIK




                 terendah sejak Reformasi juga dianggap biasa-biasa saja, pendek kata
                 pemerintah menyangkal semua masalah ekonomi yang kita hadapi saat ini.
                      Anehnya, meski kepada publik dalam negeri pemerintah selalu
                 menyangkal masalah-masalah yang sedang dihadapi, di depan forum
                 internasional Presiden justru memelas-melas atas situasi saat ini. Semua
                 itu menunjukkan klaim pemerintah atas situasi saat ini memang tidak
                 kredibel.
                      Sejak rupiah menembus angka Rp14.000 per US dollar, kami sudah
                 mengingatkan agar pemerintah menghentikan  drama rupiah  baik-baik
                 saja. Kebobrokan ekonomi jangan ditutup-tutupi, dan masalah-masalah
                 yang riil ada jangan disangkal. Sekarang, ketika rupiah semakin  terpuruk
                 dan tak  dapat  ditutup-tutupi  lagi, pemerintah justru mengeluhkannya
                 kepada IMF. Ironis!
                      Kedua, karena kita tuan rumah, seharusnya kritik  terhadap IMF
                 yang    pernah  disampaikan  Presiden  Joko  Widodo  di  hadapan  negara-
                 negara Asia-Afrika pada tahun 2015, pada momen peringatan 50 Tahun
                 Konferensi Asia-Afrika, dapat disampaikan langsung dalam forum di Bali
                 kemarin. Itu adalah kesempatan bagus sebenarnya.
                      Sampaikan kritik terhadap IMF dan Bank Dunia di depan petingginya
                 langsung. Sesudah kita menservis IMF dan Bank Dunia dengan pelayanan
                 super istimewa, mengkritik mereka bukanlah sebuah tindakan kurang
                 ajar. Itu justru akan menunjukkan jika kita punya wibawa, sekaligus
                 menunjukkan  jika  kritik  yang  pernah  dilontarkan  Presiden  pada  tahun
                 2015 bukan hanya lip service untuk mendapatkan tepuk tangan saja.
                      Isu ketidakadilan global, ketimpangan, serta dominasi negara-negara
                 besar  dalam  arsitektur keuangan  global mestinya  kembali disuarakan.
                 Jika itu yang kemarin disampaikan, pidato Presiden patut kita apresiasi.
                      Lebih jauh, Presiden sebenarnya dapat memanfaatkan forum
                 tersebut untuk mendorong  agenda reformasi  peran  IMF dan Bank Dunia
                 yang semakin tak relevan  di  era baru ini. Juga mendorong  agar emerging
                 markets  diberikan  porsi  yang  lebih  luas dan strategis dalam  organisasi
                 IMF dan WB. Itu baru pidato berkelas.



                                                Jenewa, Swiss, 15 Oktober 2018




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  151
                                                                         DARI SENAYAN
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163