Page 161 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 161

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                 Dan tambahan utang baru pasti lebih besar dari defisit, karena selalu
                 disertai tambahan rencana investasi yang dibiayai utang. Inilah yang telah
                 membuat jumlah utang pemerintah terus membesar.
                      Dalam catatan saya, selama 2,5 tahun pemerintahan Presiden Joko
                 Widodo, utang Indonesia telah bertambah Rp1.062 triliun. Pertambahan
                 ini hampir sama dengan pertambahan jumlah utang periode kedua
                 pemerintahan  Presiden  SBY,  yang  pada  2009-2014  mencapai  Rp1.019
                 triliun.  Artinya,  pertumbuhan  utang  pemerintah  saat  ini  bisa  dikatakan
                 luar biasa. Sejak Indonesia merdeka, inilah rekor utang tertinggi.

                      Pada akhir 2014, utang kita tercatat masih Rp2.604,93 triliun. Tapi
                 pada akhir Mei 2017 lalu, jumlahnya telah menyentuh Rp3.672,33 triliun.
                 Di tengah defisit anggaran yang kian membesar, utang yang akan jatuh
                 tempo pada 2018 dan 2019 jumlahnya juga cukup besar, masing-masing
                 mencapai Rp390 triliun dan Rp420 triliun.
                      Dan  itu  baru  menghitung  utang  jatuh  tempo,  belum  jika  kita
                 memperhitungkan pembayaran bunga utang tiap tahun. Sebagai gambaran,
                 bunga yang dibayar pada 2016 adalah sebesar Rp182,8 triliun. Pada 2017 ini,
                 pembayaran bunga dianggarkan sebesar Rp221,2 triliun. Bisa dibayangkan
                 tingginya beban utang.
                      Sayangnya, pemerintah selama ini selalu menutup-nutupi
                 pertumbuhan luar biasa utang kita dengan dalih rasionya terhadap PDB
                 masih kurang dari 30 persen. Selama ini rasio utang terhadap PDB memang
                 masih bergerak pada level 27-28 persen. Namun, membandingkan utang
                 dengan PDB bisa manipulatif, karena mestinya jumlah utang pemerintah
                 dibandingkan dengan pendapatan pemerintah sendiri, bukan terhadap
                 PDB.

                      PDB menggambarkan pendapatan total seluruh pelaku ekonomi di
                 suatu negara, mulai dari pemerintah, masyarakat, swasta, hingga orang
                 asing. Jadi, nilai PDB tak mencerminkan pendapatan asli pemerintah.
                 Apalagi rasio pajak kita terhadap PDB juga tergolong kecil, hanya berada
                 pada kisaran 11 persen. Sehingga, membandingkan utang dengan PDB bisa
                 manipulatif, karena tak menggambarkan kemampuan riil perekonomian
                 kita. Harusnya utang dibandingkan terhadap pendapatan pemerintah





                156 KATA FADLI
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166