Page 166 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 166
DALAM JERATAN BAB VII
UTANG
2019 angkanya menyentuh Rp420 triliun. Besar sekali angkanya.
Bukti bahwa pembayaran utang beserta bunganya ini telah
menekan APBN kita bisa dilihat pada tahun 2017 kemarin, di mana untuk
pertama kalinya dalam sejarah belanja subsidi pemerintah lebih kecil jika
dibandingkan pembayaran kewajiban utang pada tahun yang sama. Ini
menurut saya sangat ironis.
Selama masa pemerintahan Pak SBY, kita sebenarnya telah
berhasil untuk mengurangi porsi utang luar negeri dan kemudian beralih
mengandalkan utang dalam negeri dalam bentuk surat utang negara (SUN).
Masalahnya, berbeda dengan utang luar negeri yang alokasinya jelas, serta
pos anggarannya jelas, maka mekanisme utang melalui penerbitan SUN
ini agak sulit dikontrol, karena tidak bisa diidentifikasi penggunaannya.
Karena hasil penjualan SUN diperlakukan sama dengan hasil penerimaan
pajak, maka kita tidak pernah tahu sebenarnya duit SUN itu diperuntukkan
bagi pos apa saja.
Apalagi, pemerintah kemudian cenderung menerapkan strategi
‘front loading’ dalam berutang, alias berutang banyak lebih dulu meskipun
kebutuhannya belum didefinisikan. Cara ini dianggap pemerintah lebih
murah untuk mendapatkan cash flow. Namun, risikonya pertumbuhan
jumlah utang kita jadi mengalami akselerasi.
Ke depan, kita harus mengontrol perilaku pemerintah dalam berutang
ini. Itu sebabnya saya sering mengatakan hanya program yang berimplikasi
langsung terhadap kesejahteraan rakyat saja yang mestinya jadi prioritas
pemerintah. Anggaran infrastruktur yang tidak perlu sebaiknya segera
direvisi. Jangan sampai anggaran publik kita ke depannya digerogoti untuk
membayar utang, bukannya untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
Pembangunan yang bergantung utang tentu tak sesuai dengan
semangat Trisakti. Salah satu doktrin Trisakti Bung Karno yang selalu
dikutip pemerintah adalah berdikari secara ekonomi. Bagaimana
kemandirian ekonomi bisa tercapai kalau kita semakin tergantung dan
terjerat pada utang?!
Jakarta, 3 Januari 2018
CATATAN-CATATAN KRITIS 161
DARI SENAYAN