Page 171 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 171

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                      Peringatan mengenai bahaya utang ini sebenarnya bukan merupakan
                 hal baru, karena pada Maret lalu juga sudah pernah diingatkan oleh para
                 ekonom INDEF. Meskipun akumulasi utang kita terus membesar, namun
                 terbukti  utang  kita  tidak  produktif.  Efeknya  terhadap  pertumbuhan
                 ekonomi, pemberian nilai tambah, serta terhadap angkatan kerja tak
                 terlihat. Penilaian tersebut bukan disampaikan oleh politisi, tapi oleh para
                 ekonom.

                      Saya menilai agresivitas pemerintah dalam berutang memang pantas
                 untuk dikritik. Pada 2014, posisi utang kita masih di angka Rp2.604,93
                 triliun. Kini angkanya sudah mencapai Rp4.180,61 triliun. Jadi, dalam tiga
                 setengah tahun utang kita bertambah lebih dari Rp1.500 triliun.
                      Celakanya, meski pertumbuhan utang kita mencapai 13 hingga 14
                 persen per tahun selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, namun
                 dalam tiga tahun terakhir perekonomian kita hanya bisa tumbuh di limit 5
                 persen saja. Mentok. Itu bukti bahwa utang kita tidak produktif, sehingga
                 memang pantas dikritik.
                      Pemerintah jangan selalu berkelit bahwa rasio utang kita terhadap
                 PDB masih di bawah 60 persen, sehingga dikesankan seolah masih aman.
                 Sebab, meskipun rasio utang kita masih di bawah 60 persen, selama tiga
                 tahun pemerintahan Jokowi, rasionya terus meningkat.
                      Jangan lupa, sebelum  pemerintahan Jokowi, rasio utang kita
                 terhadap PDB sebenarnya telah  turun. Selama dua periode pemerintahan
                 SBY, ia berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB dari angka 57
                 persen menjadi tinggal 24 persen saja pada 2014. Pada saat bersamaan,
                 dalam  sepuluh tahun  pemerintahannya  SBY hanya menambah  utang
                 sebesar Rp1.400 triliun saja. Secara makro, catatannya cukup bagus.

                      Sayangnya, catatan baik itu kini melorot lagi di era Presiden Joko.
                 Sejak 2015, rasio utang kita terhadap  PDB kembali  naik. Tahun 2017,
                 rasionya bahkan telah berada di angka 34,82 persen.

                      Lagi  pula,  batas  60  persen  sebagaimana  diatur  dalam  UU  No.
                 17/2003 tentang Keuangan Negara sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya
                 acuan pemerintah. Rasio tersebut tak selalu akurat menunjukkan tingkat
                 kesehatan fiskal negara kita.





                166 KATA FADLI
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176