Page 172 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 172
DALAM JERATAN BAB VII
UTANG
RASIO UTANG TERHADAP PDB
Bukan hanya nominalnya yang bertambah, rasio utang terhadap
PDB juga terus meningkat hingga tembus angka 30 persen.
Pemerintah selalu berdalih jika rasio 30 persen terhadap PDB masih
merupakan angka aman, karena masih di bawah rasio negara-
negara lain. Masalahnya adalah rasio itu selama pemerintahan
Presiden Joko Widodo terus meningkat. Dan angka rasio utang yang
kini tembus lebih dari 30 persen jelas menyalahi target pemerintah
dalam RPJMN yang menyatakan akan menekan utang hingga di
bawah 30 persen PDB.
Untuk keperluan kehati-hatian dalam pengelolaan utang, kita
seharusnya memperhatikan rasio utang terhadap pendapatan negara.
Pendapatan negara itulah yang nantinya digunakan untuk membayar
beban utang. Masalahnya, selama pemerintahan Joko Widodo, rasio utang
terhadap pendapatan negara terus meningkat.
Pada 2014, rasio utang terhadap pendapatan negara masih berada
di angka 168,3 persen. Tahun 2015 dan 2016 rasionya naik menjadi 209,9
persen dan 225,4 persen. Terakhir, pada 2017 silam, rasionya terus
meningkat menjadi 237,9 persen. Artinya jumlah utang sudah 2,38 kali lipat
dari pendapatan negara kita.
Bagaimana bisa pemerintah menyebut posisi utang kita masih aman
jika untuk membayar bunga dan cicilan utang harus dilakukan dengan
menambah utang? Utang baru bisa dianggap aman jika pelunasannya tidak
CATATAN-CATATAN KRITIS 167
DARI SENAYAN