Page 157 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 157

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                      Sebagai pemimpin yang memikul kepentingan negara berkembang,
                 pidato Presiden terlalu asyik dengan metafor dan deskripsi, namun gagal
                 menyampaikan resolusi. Sebagai tuan rumah, Indonesia mestinya aktif
                 menggalang dukungan agar negara-negara yang kepentingannya serupa
                 dengan Indonesia bisa menyampaikan pandangan yang senada di forum
                 tahunan tersebut, sehingga pidato Presiden tak jatuh jadi memelas
                 sebagaimana diwakili pernyataan tadi.
                      Menurut saya, Presiden mengambil analogi Games of Thrones hanya
                 untuk mengambil simpati pemilih muda di tanah air saja. Tapi, apakah
                 analogi itu tepat disampaikan di hadapan pemimpin-pemimpin dunia,
                 menurut  saya kok  sepertinya  tidak.  Metafor itu  tak akan mengesankan
                 mereka. Paling hanya akan diingat sebagai anekdot saja. Jika Presiden
                 sendiri menunjukkan lemahnya ekonomi Indonesia di tengah tantangan
                 ekonomi global saat ini, lalu apa yang patut diapresiasi dari pidato tersebut?
                      Setidaknya, ada dua hal kenapa saya menilai pidato Presiden
                 kemarin  hanya  bersifat  lip  service,  tak  punya  substansi  penting  bagi
                 bangsa kita di hadapan IMF. Pertama, pidato tersebut justru menyiratkan
                 kecemasan Indonesia terhadap situasi ekonomi politik global. Sikap ini
                 sangat kontradiktif dengan klaim pemerintah sehari-hari bahwa situasi
                 saat ini sedang baik-baik saja. Defisit transaksi berjalan yang terjadi terus-
                 menerus dianggap baik-baik saja, depresiasi rupiah yang mencatat rekor






























                150 KATA FADLI
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162