Page 264 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 264

MEMBELA   BAB XI
                                                                    BURUH INDONESIA




                      Itu sebabnya, saya menyimpulkan  kehidupan perburuhan di era
                 pemerintahan Presiden Joko Widodo sejauh ini semakin suram. Dan
                 kebijakan atas tenaga kerja asing kian memperburuk semua itu.
                      Saya membaca pernyataan pendukung pemerintah yang menyebut
                 banjirnya tenaga kerja asing saat ini merupakan efek kebijakan pemerintah
                 Orde Baru atau presiden di masa lalu. Menurut saya apologi itu sangat tak
                 cerdas. Seharusnya dia baca buku dan berbicara dengan data.
                      Dia menyebut APEC dan lain sebagainya, padahal sesudah KTT
                 APEC di Bogor tahun 1994, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia justru
                 turun, meskipun pertumbuhan ekonomi kita waktu itu rata-rata berada di
                 angka 7 hingga 8 persen per tahun. Tahun 1995, misalnya, jumlah tenaga
                 kerja asing 57,2 ribu. Angka itu turun menjadi 48,7 ribu pada 1996, dan
                 turun kembali menjadi 37,2 ribu pada 1997. Itu dari sisi data jumlah tenaga
                 kerja asing.
                      Sekarang, dari sisi akal sehat. Jika pemerintahan saat ini tak setuju
                 kebijakan masa lalu, lalu kenapa tidak koreksi? Bukankah itu alasan kenapa
                 demokrasi mendesain diadakannya Pemilu secara berkala, yaitu supaya
                 kita bisa mengkoreksi pemerintahan di masa sebelumnya secara periodik?
                      Nyatanya, bukan di masa Presiden Soeharto terbit Permenakertrans
                 No. 16/2015, atau Permenakertrans No. 35/2015, ataupun Perpres No.
                 20/2018, yang kesemuanya menyisihkan kepentingan kaum buruh lokal.
                 Semua kebijakan tadi terbit di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
                      Saya mendukung Perpres No. 18/2018 dicabut begitu juga aturan-
                 aturan lain yang mengkhianati buruh dan menghambat kesempatan buruh
                 lokal sejahtera.
                      Selamat Hari Buruh!



                                                           Jakarta, 1 Mei 2018













                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  269
                                                                         DARI SENAYAN
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269