Page 300 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 300

AGRARIA
                                                                      & PERHUTANAN   BAB XIII
                                                                           SOSIA



                                                (4)

                       PERLU PERCEPATAN REFORMA AGRARIA
                            UNTUK KESEJAHTERAAN PETANI





                             I  Hari Tani Nasional ini, 24 September 2017, selaku Ketua
                             Umum  DPN  HKTI  (Himpunan  Kerukunan  Tani  Indonesia)
                             saya mendesak pemerintah untuk melakukan percepatan
                             agenda reforma agraria. Percepatan agenda reforma agraria
               Dini merupakan jalan bagi peningkatan kesejahteraan petani
                 dan menjadi resep ampuh untuk menurunkan angka ketimpangan di
                 Indonesia yang masih tetap tinggi.
                      Dalam  catatan  saya,  meskipun  pemerintahan  saat  ini  telah
                 menghidupkan kembali Kementerian Agraria, namun efeknya terhadap
                 agenda reforma agraria ternyata belum signifikan. Pemerintah seharusnya
                 tidak mencampuradukan antara redistribusi tanah dengan legalisasi tanah.
                 Sebab, antara keduanya jelas berbeda.
                      Lambatnya agenda reforma agraria ini merupakan salah satu sumber
                 buruknya angka ketimpangan di Indonesia. Di tengah laju konversi lahan
                 pertanian yang mencapai 100 ribu hektar per tahun, serta penguasaan
                 lahan rumah tangga petani yang rata-rata hanya mencapai 0,39 hektar,
                 lambatnya agenda reforma agraria ini telah membuat sektor pertanian
                 dan rumah tangga petani kian tertekan. Tak heran, dalam sepuluh tahun
                 terakhir jumlah rumah tangga petani kita berkurang hingga 5 juta.
                      Untuk mengatasi ketimpangan, reforma agraria harus dipercepat
                 dengan tambahan fokus memberikan akses lahan kepada rumah tangga
                 tani muda atau pemuda tani. Ini sekaligus merupakan usaha untuk
                 merekayasa terjadinya regenerasi petani. Saat ini usia petani kita rata-rata
                 di atas 45 tahun. Lebih dari sepertiga petani kita bahkan berusia di atas 54
                 tahun. Kita harus memberikan insentif kepada kaum muda untuk bertani,
                 salah satunya melalui reforma agraria.
                      Terkait program sertifikasi massal, terutama lahan pertanian, perlu




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  309
                                                                         DARI SENAYAN
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305