Page 411 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 411

MENIMBANG   BAB XVIII
                                                                         SEJARAH




                      Selain itu, faktor kepemimpinan juga memegang peran penting. Di
                 tangan pemimpin yang kuat, terdidik, visioner, dan berkarakter, seperti
                 yang melekat pada generasi Soekarno dan Hatta, Indonesia yang bersuku-
                 suku terbukti bisa dipersatukan. Indonesia yang besar ini memang tidak
                 bisa dikelola oleh pemimpin yang wawasannya pas-pasan, pergaulannya
                 sempit, dan kemampuan abstraksinya lemah.
                      Indonesia membutuhkan kehadiran kembali pemimpin kuat yang
                 visioner dan berkarakter, agar bisa menumbuhkan kepercayaan diri
                 masyarakat dan menginspirasi persatuan. Pendek kata, meminjam istilah
                 Herbert Feith, kita butuh figur seorang ‘solidarity maker’.
                      Namun, seorang  ‘solidarity maker’ saja tentu masih kurang.
                 Indonesia yang juga membutuhkan seorang ‘administrator’ yang telaten.
                 Dulu, keduanya menyatu dalam kombinasi Soekarno-Hatta. Hari ini, kita
                 membutuhkan dwitunggal baru semacam itu.
                      Kembali lagi ke Hari Sumpah Pemuda, menurut saya banyak orang
                 tak menyadari Republik ini sebenarnya digagas dan didirikan oleh para
                 pemuda.  Baik dalam  peristiwa Sumpah  Pemuda maupun  Proklamasi,
                 kedua peristiwa bersejarah itu sama-sama dipelopori kaum muda.
                      Saya melihat, sekitar 34 persen dari 152 juta pemilih kita pada
                 Pemilu 2019 mendatang juga merupakan kalangan generasi muda, atau
                 yang kini kita sebut sebagai Generasi Milenial. Gerindra menilai, mereka
                 tentu juga mengharapkan tampilnya para pemimpin politik muda dan baru
                 yang berasal dari generasinya. Itu sebabnya kami kini memberi panggung
                 yang luas sekali bagi politisi muda di sekeliling Pak Prabowo. Coba saja
                 diperhatikan, hampir sebagian besar juru bicara Prabowo-Sandi kini
                 merupakan Generasi Milenial, yang menunjukkan kami secara konsisten
                 mempromosikan tokoh-tokoh muda di panggung politik.
                      Saya percaya, Generasi Milenial kali ini akan memiliki sudut pandang
                 yang lebih kritis terhadap keadaan. Sebagaimana generasi muda di zaman
                 dulu, mereka pasti tak akan rela melihat bangsa dan negaranya terpuruk.
                 Semoga generasi muda saat ini bisa belajar dari semangat Sumpah Pemuda,
                 dan kegigihan para pemuda zaman dulu.
                      Selamat Hari Sumpah Pemuda!



                                                      Jakarta, 28 Oktober 2018



                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  431
                                                                         DARI SENAYAN
   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416