Page 408 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 408
Dr. Fadli Zon, M.Sc
Pada 3 April 1950, sesudah dua setengah bulan melakukan lobi,
Natsir mengajukan Mosi Integral di Parlemen yang pada intinya mendesak
agar Indonesia kembali lagi menjadi negara kesatuan. Selain Natsir, ada
sejumlah tokoh yang menandatangani Mosi Integral tersebut, yaitu
Soebadio Sastrosatomo, Hamid Algadri, Ir. Sukiman, K. Werdojo, A.M.
Tambunan, Ngadiman Hardjosubroto, B. Sahetapy Engel, Dr. Tjokronegoro,
Moch. Tauchid, Amelz, dan H. Siradjuddin Abbas.
Pemerintah menyambut baik mosi yang diajukan Natsir dan kawan-
kawan. Republik Indonesia dan Republik Indonesia Serikat dalam tempo
yang sesingkat-singkatnya akan membentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Soekarno akan kembali dijadikan Presiden, dan Mohammad
Hatta kembali menjadi Wakil Presiden-nya. Negara-negara bagian tentu
saja kemudian dibubarkan.
Menurut saya, Mosi Integral Natsir merupakan salah satu prestasi
besar yang pernah dicapai oleh parlemen Indonesia. Mosi Integral Natsir
telah mempersatukan kembali Indonesia yang sebelumnya terpecah-
pecah menjadi negara bagian yang sebenarnya hanya merupakan boneka
Belanda saja. Tanpa Mosi Integral Natsir, tak akan ada NKRI.
Itu sebabnya saya akan mengusulkan agar tanggal 3 April kita peringati
sebagai salah satu Hari Besar Nasional. Kita memang pantas memperingati
peristiwa penting yang terjadi di parlemen tersebut. Untuk mengingatkan
jika bentuk negara yang kini kita lakoni punya sejarah tertentu. Sekaligus
untuk mengingatkan kita pentingnya menjaga persatuan.
Jakarta, 4 April 2018
428 KATA FADLI