Page 405 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 405

MENIMBANG   BAB XVIII
                                                                         SEJARAH




                                                (8)

                                   PDRI ADALAH SIMBOL
                          DEMOKRASI DAN SUPREMASI SIPIL





                            ARI  Bela  Negara,  yang  diperingati  tiap  tanggal  20
                            Desember,  merupakan  pengakuan  negara  atas  eksistensi
                            PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia), yang
                            selama puluhan tahun posisinya pernah digelapkan dan
               Htidak dianggap penting. PDRI merupakan upaya untuk
                 menyelamatkan Republik Indonesia dari ancaman ceased to exist. Agresi
                 militer Belanda memang telah berhasil merebut ibukota Yogyakarta
                 dan menawan Presiden, Wakil Presiden bersama sejumlah menteri.
                 Namun, karena adanya pemerintahan darurat di Sumatera yang dipimpin
                 Sjafruddin Prawiranegara, eksistensi Republik Indonesia tidak jadi lenyap
                 sebagaimana yang direncanakan Belanda.

                      Selain telah menjaga eksistensi Republik, PDRI juga berperan penting
                 karena telah menunjukkan kepada dunia bahwa di tengah situasi genting
                 para pemimpin kita selalu berusaha menjunjung tinggi demokrasi dan
                 supremasi sipil. Saat Jenderal Soedirman mengirim kawat ke Sumatera agar
                 sebagai penguasa perang di Jawa ia diberi kekuasaan untuk menentukkan
                 sikap politik mengenai status negara, misalnya, dengan tegas Sjafruddin
                 selaku Ketua PDRI menolaknya.
                      Dalam situasi apapun, demikian prinsip Sjafruddin, keputusan politik
                 harus selalu diambil oleh pemimpin politik, bukan oleh militer. Ini contoh
                 bagaimana pemimpin zaman dulu menjunjung tinggi prinsip demokrasi
                 dan konstitusionalisme. Dalam berpolitik, berbangsa dan bernegara, kita
                 hendaknya  memang  selalu  bekerja  dengan  aturan  main.  Tak  boleh  ada
                 situasi di mana tujuan boleh menghalalkan segala cara.
                      Jika kita membaca sejarah PDRI, beserta sejumlah drama yang
                 menyertainya, kita juga menyaksikan  dengan jelas bahwa negeri ini,
                 bangsa ini, selama ini telah dipertahankan dan dibela dengan berbagai




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  425
                                                                         DARI SENAYAN
   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410