Page 413 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 413
MENIMBANG BAB XVIII
SEJARAH
menjadi 6,45 persen, tapi di desa malah naik, meskipun tipis, dari 4,01
menjadi 4,04 persen.
Di sisi lain, data BPS juga menunjukkan bahwa tingkat keparahan dan
kedalaman kemiskinan di wilayah perdesaan semakin memburuk selama
era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tingkat keparahan kemiskinan
(P2) di perdesaan, misalnya, setahun terakhir memburuk dari 0,57 menjadi
0,63.
Kenapa ini menarik? Karena sejauh ini Pemerintah juga selalu
mengklaim bahwa penggunaan dana desa bersifat tepat sasaran. Jangan
lupa, total alokasi dana desa sejak tahun 2015 hingga 2018 sudah mencapai
Rp187,65 triliun. Ini bukan angka yang sedikit.
Jadi, meski pemerintah mengklaim berhasil menurunkan koefisien
gini, namun ketimpangan antar wilayah cenderung kembali meningkat,
baik antara desa dengan kota, maupun antara Jawa dengan luar Jawa. Ini
harus sama-sama kita perhatikan.
Bukan tanpa alasan jika Bung Karno dan para pendiri negara kita dulu
menyebut bahwa kemerdekaan hanyalah jembatan emas, sebab tujuan kita
bukanlah jembatan itu sendiri, namun apa yang ada di seberang jembatan
itu, yaitu sebuah masyarakat adil dan makmur. Itulah janji kemerdekaan.
Itulah utang kita kepada para pahlawan.
Oleh karena itu bukan tanpa sebab jika kemudian calon Presiden
kami, Pak Prabowo, menamai koalisi kami sebagai Koalisi Adil dan Makmur.
Itu memang adalah janji kemerdekaan yang harus kita tunaikan, utang
yang harus kita bayar kepada para pahlawan yang telah berkorban. Kami
berkomitmen untuk memperjuangkan janji kemerdekaan tersebut.
Kita semua harus menjadi pejuang bagi janji kemerdekaan. Selamat
Hari Pahlawan!
Jakarta, 10 November 2018
CATATAN-CATATAN KRITIS 433
DARI SENAYAN