Page 424 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 424
SOSIAL DAN BAB XX
KEBUDAYAAN
(1)
KERIS ADALAH BAGIAN PENTING
DARI EKONOMI KREATIF
ELAIN batik, atau wayang, keris adalah warisan kebudayaan
Nusantara yang telah diakui dunia. Budaya ini harus
dilestarikan. Demikian poin yang saya sampaikan saat terpilih
menjadi Ketua Umum SNKI (Sekretariat Nasional Perkerisan
SIndonesia) dalam Kongres SNKI ke-2 yang berlangsung di
Gedung Sungging Prabangkara, Kampus Institut Seni Indonesia (ISI)
Surakarta, Sabtu, 12 November 2016. Saya terpilih secara aklamasi
menggantikan mantan Menteri Tenaga Kerja Ir. Erman Suparno, MBA.
Dalam kongres yang dihadiri oleh ratusan delegasi paguyuban, empu,
kolektor, dan pelaku budaya perkerisan lainnya yang berasal dari seluruh
Indonesia itu, saya menyampaikan bahwa budaya adalah elemen penting
pembentukan karakter, sekaligus menjadi identitas yang membedakan satu
komunitas atau bangsa dari komunitas dan bangsa lainnya. Tanpa budaya,
orang jadi tidak memiliki identitas. Itu sebabnya kita harus melestarikan
dan mengembangkan kebudayaan, termasuk keris ini.
Keris ini adalah budaya Nusantara. Budaya perkerisan bukan hanya
dikenal dalam masyarakat Jawa, tapi juga Sunda, Madura, Bali, Sulawesi,
Kalimantan, Sumatera, serta Sunda Kecil. Jadi, budaya keris hidup
merentang mulai dari barat hingga ke timur Nusantara. Benar-benar
merupakan warisan kebudayaan yang memiliki akar jauh.
Saat ini keris telah menjadi salah satu cinderamata kenegaraan dalam
kegiatan diplomasi kita. Keris juga sudah menjadi bagian dari ekonomi
kreatif. Ke depan, kita harus makin mendorong kajian keilmuan atas budaya
perkerisan, agar budaya keris ini bisa menjadi ilmu pengetahuan yang
dapat dipelajari oleh anak-anak di bangku sekolah. Tanpa kajian keilmuan,
kebudayaan bisa mati, karena hanya akan dianggap sebagai artefak belaka.
Sebagai bagian dari ekonomi kreatif, saya menyampaikan jika keris
CATATAN-CATATAN KRITIS 449
DARI SENAYAN