Page 427 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 427
Dr. Fadli Zon, M.Sc
memperbanyak sekolah bagi anak perempuan, ataupun pemberian jaminan
sosial bagi para janda dan anak yatim. Jadi, Hari Ibu di Indonesia merupakan
bentuk penghormatan terhadap semangat emansipasi perempuan.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu telah
diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Jadi,
ini peringatan hari bersejarah yang telah dirayakan bahkan sebelum kita
merdeka. Sesudah kita merdeka, Hari Ibu ditetapkan sebagai hari besar
yang dirayakan secara nasional oleh Bung Karno melalui Dekrit Presiden
No. 316 tahun 1959.
Peringatan Hari Ibu hendaknya mengingatkan kita bahwa kaum
perempuan merupakan salah satu tulang punggung bangsa kita. Para
pejuang perempuan, seperti Laksamana Malahayati, M. Christina Tiahahu,
Cut Nya Dien, Cut Mutia, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai
Ahmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, dan lain-lain, telah membuktikan
jika kemajuan kaum perempuan telah memberikan sumbangsih penting
bagi bangsa ini. Sehingga, kita harus merasa berkepentingan untuk
mendukung kemajuan kaum perempuan.
Orang bijak mengatakan, guru pertama tiap anak manusia adalah
ibunya, dan itu artinya kaum perempuan. Bayangkan, betapa sangat
berarti dan besarnya pengaruh kaum perempuan bagi peradaban umat
manusia. Para pejuang perempuan kita telah menyadari hal ini sejak lama.
Kesadaran itulah yang ingin dirawat melalui peringatan Hari Ibu, bahwa
untuk menegakkan peradaban, kita pertama-tama harus memajukan
kaum perempuan.
Selamat Hari Ibu. Hormat untuk perjuangan kaum perempuan
Indonesia.
Jakarta, 22 Desember 2016
452 KATA FADLI