Page 64 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 64
BELA UMMAT, BAB III
BELA KEADILAN
pemerintah. Kebijakan semacam ini hanya akan kian mengeraskan segregasi
yang ada di tengah masyarakat saja.
Jika pemerintah ingin membidik penceramah yang menyusupkan
paham-paham radikalisme atau intoleransi dalam ceramahnya, mestinya
yang bersangkutan dibidik saja langsung menggunakan perangkat hukum
yang berlaku. Tetapi, jerat hukum semacam itupun mestinya juga menjadi
pilihan terakhir yang diambil oleh pemerintah. Pilihan pertama mestinya
tetap pada bagaimana merangkul dan membangun dialog.
Jangan sampai muncul kesan bahwa semua pihak yang berseberangan
dengan pemerintah kemudian dianggap sebagai radikal dan intoleran.
Framing semacam itu berbahaya, karena akan memperuncing konflik, dan
bukannya membangun dialog, rekonsiliasi dan saling pengertian.
Kita saat ini sedang berdiri di ambang krisis ekonomi. Semua celah
yang bisa memicu terjadinya konflik sebaiknya segera kita tutup, dan
bukannya malah kita eksploitasi.
Lagi pula, kita sudah punya Majelis Ulama Indonesia (MUI), punya
Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan sejumlah organisasi yang bisa dimintai
tolong untuk membendung diseminasi paham-paham radikal dan intoleran
di tengah ummat. Urusan-urusan semacam ini sebaiknya didialogkan kepada
lembaga-lembaga itu saja, karena Kemenag bagaimanapun harus bisa berdiri
di atas semua golongan dan kepentingan. Jangan sampai Kemenag terjebak
pada kepentingan politik jangka pendek pemerintah.
Jakarta, 20 Mei 2018
CATATAN-CATATAN KRITIS 53
DARI SENAYAN