Page 63 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 63
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(7)
KEMENAG SEHARUSNYA MERANGKUL,
BUKAN MALAH MEMBUAT SEGREGASI
ILIS 200 nama penceramah atau mubaligh yang
direkomendasikan oleh Kementerian Agama (Kemenag)
hari Jumat, 18 Mei 2018, kemarin, saya nilai bukan tindakan
yang bijak. Daftar semacam itu dikhawatirkan hanya akan
Rmenguatkan segregasi yang ada di tengah masyarakat.
Di tengah pluralitas pemahaman dan keyakinan keagamaan yang ada
di tengah masyarakat Muslim Indonesia, Kementerian Agama mestinya bisa
menjadi moderator yang bijak. Mengeluarkan daftar 200 nama penceramah
yang direkomendasikan dari 200 juta populasi penduduk Muslim bukanlah
sebuah kebijakan yang mudah diterima. Kebijakan semacam itu cacat secara
metodik.
Jangankan untuk level Indonesia, di Jakarta saja, yang memiliki
ribuan masjid, mushola, dan majlis taklim, ada ribuan ustad dan mubaligh
di sana. Katakanlah jumlah mubaligh atau ulama itu sekitar 5 persen dari
populasi Muslim yang 200 juta, maka jumlahnya ada sekitar 10 juta orang.
Bagaimana bisa Kemenag mengeluarkan rilis 200 nama dari 10 juta orang
tadi? Bagaimana menyaringnya?!
Makanya jangan salahkan jika kemudian publik mencurigai rilis daftar
penceramah itu sebagai bagian dari sensor terhadap para penceramah atau
ulama yang tak sehaluan dengan pemerintah. Apalagi dalam daftar itu tidak
tercantum sejumlah nama mubaligh terkemuka yang dikenal kritis terhadap
52 KATA FADLI