Page 59 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 59

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                 Sasarannya adalah tokoh atau kelompok keagamaan. Menariknya, sejumlah
                 penyerang yang  berhasil diidentifikasi juga memiliki identitas  tuggal,
                 yaitu diduga sebagai orang gila. Kejadian-kejadian tadi jadi ada polanya.
                 Sehingga, jangan heran jika ada sebagian dari kita yang menduga bahwa
                 saat ini sedang ada semacam upaya adu domba antarumat beragama di sini,
                 apapun kepentingannya.

                      Isu agama adalah isu sensitif. Sehingga, aparat kepolisian harus
                 bekerja cepat dan transparan, agar tidak muncul spekulasi dan prasangka
                 yang bisa memicu konflik di tengah masyarakat.

                      Terlebih di tahun-tahun politik seperti sekarang. Upaya-upaya yang
                 mengarah kepada adu domba, membentur-benturkan masyarakat, akan
                 semakin banyak. Itu sebabnya pemerintah, dalam hal ini aparat keamanan,
                 harus bisa mengantisipasi agar peristiwa serupa tak terulang lagi.
                      Dari sisi keamanan, rentetan tindak kekerasan ini merupakan tamparan
                 bagi pemerintah. Ini menunjukkan pemerintah belum bisa memberikan
                 jaminan rasa aman. Padahal, ulama, santri, pendeta, dan jemaat gereja
                 adalah warga negara yang berhak mendapatkan jaminan keamanan dari
                 pemerintah. Apalagi, pemerintah juga baru menyelenggarakan Musyawarah
                 Besar Pemuka Agama dan Kerukukan Bangsa pekan lalu. Kenapa tiba-tiba
                 bisa muncul kejadian seperti ini? IIni teguran bagi kedisiplinan pemerintah,
                 khususnya aparat keamanan.
                      Sementara, dari sisi ekonomi, pemerintah harus segera ubah haluan
                 pembangunan, dari semula berorientasi proyek dan mendatangkan investasi
                 secara jor-joran menjadi lebih berorientasi pemerataan. Masyarakat yang
                 selama ini dikesankan ayem, tentrem, tiba-tiba bisa berubah beringas?
                 Benarkah ada masalah dengan toleransi, ataukah ada masalah lain yang
                 bersifat struktural?

                      Dari data yang saya pegang, ternyata tingkat ketimpangan ekonomi di
                 Yogya saat ini mencapai angka 0,44, atau jauh di atas tingkat ketimpangan
                 ekonomi nasional yang berada di angka 0,39.

                      Biaya hidup di Yogya dari tahun ke tahun terus naik, jauh di atas
                 rata-rata kota besar yang ada di sekitarnya, seperti Solo dan Semarang.
                 Lonjakan harga tanah di Yogya juga termasuk yang tertinggi secara nasional,





                48 KATA FADLI
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64