Page 85 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 85
Dr. Fadli Zon, M.Sc
negara Pasifik, terkait isu Papua ini. Mereka harus mendapatkan informasi
dan pemahaman yang benar tentang Papua.
Inisiasi pembentukan forum diplomasi itu harus datang dari kita
dan perlu segera. Berkaca dari kasus Timor Timur, pemerintah tak boleh
lengah dalam mengamankan jalur diplomasi ini.
Meski pendekatan keamanan masih diperlukan, tapi ujung tombak
stabilitas Papua sebenarnya adalah pendekatan ekonomi dan keadilan.
Dalam soal ekonomi dan keadilan ini saya menilai pemerintah sudah
melakukan sejumlah kebijakan populis yang baik, seperti misalnya
kebijakan BBM satu harga.
Dalam soal ini pula sebenarnya terletak urgensi Otonomi Khusus
Papua, yang dalam pelaksanaannya melibatkan dana sangat besar. Sesudah
lebih dari lima belas tahun, dana itu mestinya telah digunakan untuk
membangun banyak hal di Papua, baik manusia maupun infrastruktur fisik,
sehingga Papua hari ini semestinya tak lagi jauh ketinggalan dari wilayah
Indonesia lainnya.
Namun, jika hari ini kita menemukan fakta sebaliknya, bahwa
kesejahteraan itu ternyata tak banyak mengalir ke bawah, tapi hanya
dinikmati oleh elite daerah, berarti kita punya masalah serius dalam
pelaksanaan Otsus. Saya kira pemerintah, BPK, dan KPK, tentu bersama
DPR, perlu untuk membahas masalah ini. Kita perlu melakukan audit
yang lebih serius terhadap pelaksanaan Otsus, tak hanya untuk kacamata
sempit soal administrasi penggunaan keuangan negara, tapi terutama
karena masalah ini sangat terkait masa depan keutuhan berbangsa dan
bernegara.
Jadi, keberhasilan aparat kita di Papua kemarin, sekali lagi memang
perlu kita apresiasi dan pantas diberi penghargaan. Saya mengucapkan
selamat kepada para prajurit, polisi, Pangdam Cendrawasih dan Kapolda,
atas keberhasilan operasi kemarin.
Tapi, di sisi lain, sekali lagi jangan dilupakan bahwa masalah di Papua
lebih kompleks daripada sekadar soal keamanan. Papua masih disandera
oleh isu kesenjangan dan ketidakadilan. Ini juga harus ditangani dengan
seksama.
Kiev, Ukraina, 18 November 2017
74 KATA FADLI