Page 11 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 11

PEND AHUL U AN




                                                   aktivis pergerakan di dalam lembaga parlemen masa kolonial hingga
                                                   kemerdekaan; termasuk pula menyajikan riwayat para aktor parlemen
                                                   yang aktif berperan dalam menyuarakan aspirasi rakyat, sumbangan
                                                   pemikiran, serta gagasannya dalam pembangunan politik dan
                                                   pengembangan kehidupan berdemokrasi, melalui bidang legislatif.
                                                         Indonesia adalah bangsa yang sadar akan proses historis
                                                   pembentukannya, setidaknya ketika para peletak dasar bangsa
                                                   merumuskan Pembukaan Undang-Undang Negara Indonesia
                                                   1945. Dalam alinea kedua terungkap, “dan perjuangan pergerakan
                                                   kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
                                                   dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
                                                   pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
                                                   berdaulat, adil, dan makmur”.
                                                         Proses historisitas bangsa Indonesia tentu saja tidak dapat
                                                   dipisahkan dari perjuangan panjang untuk membebaskan dirinya dari
                                                   penjajahan asing. Keberhasilan perjuangan pergerakan kemerdekaan,

                                  Dengan           yang kemudian diproklamasikan oleh Sukarno dan Mohammad Hatta
                   berakhirnya Perang              atas nama bangsa Indonesia pada 1945, ternyata tidak menegasikan
                                                   sama sekali peninggalan, kalau tidak mau dikatakan sebagai adanya
                        Napoleon yang              unsur warisan dari kolonialisme. Eksistensi Pax Nederlandica ketika
                           ditandai oleh           Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menegaskannya pada awal abad

                  diselenggarakannya               ke-20, suatu wilayah administrasi yang kelak dikenal sebagai “dari
                   Kongres Wina 1816,              Sabang sampai Merauke”, sulit untuk meniadakan pengaruh kolonial
                                                   itu sendiri. Secara lebih konkret, a’Campo bahkan mengemukakan
               wilayah jajahan resmi               bahwa peranan Koninkelijk Paketvaart Maatschappij (KPM) itulah
                dikembalikan kepada                yang memperkokoh negara Hindia Belanda. Bukankah dalam

                                 Belanda.          perkembangannya di wilayah itu kemudian berdiri negara “baru”
                                                   bernama Republik Indonesia?


                                                   Dari Dewan Kota (Gemeente Raad) ke

                                                   Dewan Rakyat (Volksraad)
                                                         Memahami volksraad tidak dapat dipisahkan dari memahami
                                                   sistem Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Adapun praktik
                                                   dari sistem administrasi kolonial Hindia Belanda, yang pada
                                                   dasarnya diletakkan oleh Herman Willem Daendels (1808—1811),
                                                   telah meninggalkan jejaknya pada sistem dan struktur birokrasi
                                                   pemerintahan Republik Indonesia. Ketika memerintah Jawa, Thomas
                                                   Stanford  Raffles  (1811—1816)  menekankan  bahwa  desa  berperan
                                                   sebagai unit pusat pemerintahan kolonial, sementara prinsip Daendels




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   3
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 01 CETAK.indd   3                                                                 11/18/19   4:46 AM
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16