Page 12 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 12

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   dipegang dalam hal bahwa para priyayi merupakan bagian dari mesin
                                                   birokrasi kolonial. Dengan berakhirnya Perang Napoleon yang ditandai
                                                   oleh diselenggarakannya Kongres Wina 1816, wilayah jajahan resmi
                                                   dikembalikan kepada Belanda. Pemerintahan yang dijalankan kemudian
                                                   bersifat dualistis, yakni pemerintahan dalam negeri (Binnenlandsch
                                                   Bestuur) dan pemerintahan Eropa (Europeesch Bestuur). Dalam
                                                   konteks inilah, perlu diberikan kerangka untuk memahami konteks
                                                   pemerintahan di tanah jajahan yang bernama Hindia Belanda itu.
                                                         Pemerintahan di Hindia Belanda terdiri atas tiga lapis struktur
                                                   yang meliputi opperbestuur (pemerintahan tinggi), algemeen bestuur
                                                   (pemerintahan umum) dan inlandsch bestuur (pemerintahan pribumi).
                                                   Pemerintah Kolonial Hindia Belanda meneruskan Kongsi Dagang
                                                   Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (1602—1799)
                    ... pada prinsipnya            yang tampak pada keberlanjutan Pemerintahan Tertinggi (Hoge
                  untuk memperkuat                 Regering) yang terdiri atas Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia

                   sistem adminstrasi              (Raad van Indie) yang berfungsi sebagai dewan penasihat. Kekuasaan
                       Hindia Belanda,             diterapkan secara sentralistis di tangan gubernur jenderal, sekaligus
                                                   ketua Dewan Hindia. Pelaksanaan sehari-hari seorang gubernur
                     khususnya untuk               jenderal dibantu oleh lembaga algemeene secretarie, yang bertugas
                           pelaksanaan             sebagai kantor gubernur jenderal.

                   cultuurstelsel yang                   Di dalam pemerintahan umum, tugas administrasi dibagi
                    dibuatkan bidang               ke dalam pemerintahan sipil, militer, dan angkatan laut. Dengan
                                                   terjadinya pergeseran sistem pengaturan koloni yang mengikuti
                           tugas teknis.           undang-undang dasar baru di tahun 1848, pada prinsipnya untuk
                                                   memperkuat sistem adminstrasi Hindia Belanda, khususnya untuk
                                                   pelaksanaan cultuurstelsel yang dibuatkan bidang tugas teknis. Dalam
                                                   perkembangannya pada 1854, dibentuklah lima departemen, yaitu
                                                   Keuangan (Departement van Financien); Pendapatan Dalam Negeri
                                                   (Department van Landelijke Inkomsten); Perkebunan (Department van
                                                   Cultures); dan Pekerjaan Umum (Department van Burgerlijk Openbare
                                                   Werken). Selanjutnya, terjadi reorganisasi adminstrasi pemerintahan
                                                   dengan dibentuknya departemen baru, antara lain Dalam Negeri
                                                   (Departement van Binnelandsch Bestuur); serta Pendidikan, Agama,
                                                   dan Kerajinan (Department van Onderwijs, Eerendienst, en Nijverheid)
                                                   pada tahun 1866; Pertanian (Department van Landbouw) di tahun
                                                   1904, lalu direorganisasi lagi pada 1911 menjadi Departement van
                                                   Landbouw, Nijverheid, en Handel. Sementara itu, pada 1885, di seluruh
                                                   Hindia Belanda terdapat 30 orang pejabat yang berkedudukan sebagai
                                                   Kepala Pemerintahan Setempat (Hoofden voor Gewestelijk Bestuur).





                                       dpr.go.id   4





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 01 CETAK.indd   4                                                                 11/18/19   4:46 AM
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17