Page 323 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 323
Chuo S angi-In 1942 – 1945
Pada sidang BPUPKI saat itu, Supomo menyampaikan juga
tentang hubungan antara negara dengan perekonomian. Menurut
Supomo:
“Dalam negara yang berdasar integralistik,
yang berdasar persatuan, maka dalam lapangan
ekonomi akan dipakai sistim “sosialisme negara”
(staatssocialisme). Perusahaan-perusahaan yang
penting akan diurus oleh negara sendiri, akan tetapi
pada hakikatnya negara yang akan menentukan di
mana dan di masa apa dan perusahaan apa yang
akan diselenggarakan oleh pemerintah pusat
atau oleh pemerintah daerah atau yang akan
diserahkan kepada sesuatu badan hukum prive
atau kepada seseorang, itu semua tergantung
daripada kepentingan negara, kepentingan
rakyat seluruhnya. Dalam negara Indonesia baru,
dengan sendirinya menurut keadaan sekarang,
Dalam lapangan perusahaan-perusahaan sebagai lalu lintas,
ekonomi, negara electriciteit, perusahaan alas rimba, harus diurus
akan bersifat oleh negara sendiri. Begitupun tentang hal tanah.
kekeluargaan Pada hakikatnya negara yang menguasai tanah
juga oleh karena seluruhnya. Tambang-tambang yang penting untuk
negara akan diurus oleh negara sendiri. Melihat
kekeluargaan itu sifat sifat masyarakat Indonesia sebagai masyarakat
masyarakat timur ... pertanian, maka dengan sendirinya tanah pertanian
menjadi lapangan hidup dari kaum tani dan negara
harus menjaga supaya tanah pertanian itu tetap
dipegang oleh kaum tani. 535
Dalam lapangan ekonomi, negara akan
bersifat kekeluargaan juga oleh karena kekeluargaan
itu sifat masyarakat timur yang harus kita pelihara
sebaik-baiknya. Sistem tolong menolong, sistim
kooperasi hendaknya dipakai sebagai salah satu
dasar ekonomi Indonesia.
Dasar totaliter dari negara kebangsaan
535 Ibid., hlm. 43
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 321
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 321 11/18/19 4:51 AM