Page 321 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 321

Chuo S angi-In 1942 – 1945



                                                         3.  Aliran pemikiran terakhir adalah teori integralistik yang
                                                            diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller, Hegel, dan lain-lain
                                                            (abad ke-18 dan 19). Menurut pemikiran ini, negara ada bukan
                                                            untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan,
                                                            akan tetapi untuk menjamin kepentingan masyarakat
                                                            seluruhnya sebagai persatuan. Negara adalah suatu susunan
                                                            masyarakat yang integral, dalam arti mencakup segala
                                                            golongan, bagian, dengan anggotanya berhubungan erat
                                                            satu sama lain, dan merupakan persatuan masyarakat yang
                                                            organis. Yang terpenting dalam negara yang berdasar aliran
                  ... di hadapan para                       pemikiran ini ialah penghidupan bangsa seluruhnya. Negara
                    anggota BPUPKI                          tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat,

                   lainnya, Supomo                          atau yang paling besar, tidak menganggap kepentingan
                   mengatakan pula                          seseorang sebagai pusat, akan tetapi menjamin keselamatan
                                                            hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tak dapat
                       bahwa negara                         dipisah-pisahkan.
                       nasional yang                     Lantas, pertanyaannya adalah: “Sekarang tuan-tuan akan

                     bersatu itu tidak             membangunkan Negara Indonesia atas aliran pikiran mana?” 533
                                                         Pada pidatonya di hadapan para anggota BPUPKI lainnya,
              berarti bahwa negara                 Supomo mengatakan pula bahwa negara nasional yang bersatu itu

              akan bersifat religius.              tidak berarti bahwa negara akan bersifat religius. Negara nasional
                                                   yang bersatu akan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur,
                                                   sehingga hendaknya Indonesia juga memakai dasar moral yang luhur,
                                                   yang dianjurkan juga dalam agama Islam.
                                                         Selanjutnya, Supomo membicarakan tentang soal yang
                                                   berhubungan dengan bentuk susunan negara, yaitu:


                                                                    “Dengan sendirinya negara secara federasi
                                                               kita tolak, karena dengan mengadakan federasi,
                                                               itu, bukanlah mendirikan satu negara. Jadi tinggal
                                                               membicarakan “eenheidsstaat” atau “bondstaat”.
                                                               Jika benar bahwa “bondstaat” itu juga satu negara
                                                               belaka, maka lebih baik kita tidak memakai etiket
                                                               “eenheidsstaat” atau “bondstaat”, oleh karena
                                                               perkataan-perkataan itu menimbulkan salah
                                                               paham. Sebagai telah diuraikan oleh anggota yang
                                                               terhormat tuan Moh. Hatta, maka dalam negara itu
                                                               soal sentralisasi atau desentralisasi pemerintahan
                                                               tergantung daripada masa, tempat, dan soal yang

                                                   533  Ibid., hlm. 33




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   319
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   319                                                          11/18/19   4:51 AM
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326