Page 226 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 226
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
mempunyai ciri khas sendiri. Semua diberi hak hidup dan penghormatan yang
sama.
Di dalam agama Islam ada organisasi keagamaan seperti Nahdlatul
Ulama/NU (berdiri 1926, Surabaya), Muhammadiyah (1912, Yogyakarta),
Persatuan Islam/Persis (1932, Bandung), Nahdlatul Wathan/NW (1953,
Lombok Timur), Persatuan Tarbiyah Islamiyah/Perti (1930, Bukittinggi), Al
Jam’iyatul Washliyah/Al Washliyah (1930, Medan), Persatuan Umat Islam/PUI
(1917, Majalengka), Mathla’ul Anwar (1916, Pandeglang), Hidayatullah (1973,
Balikpapan), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia/DDII (1967, Jakarta), Ikatan
Dai Indonesia/Ikadi, Wahdah Islamiyah (1988, Makassar), Ikatan Cendekiawan
Muslim se Indonesia/ICMI (1990, Jakarta), Sarekat Islam/SI (1912, Solo),
Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia/PITI (1961, Jakarta), Al Khairaat (1930,
Palu).
Atas prakarsa pemerintah sebagai organisasi payung dibentuk
Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta pada 1975. Selain itu juga terdapat
organisasi Islam pemuda dan pelajar yang independen, yaitu Himpunan
Mahasiswa Islam/HMI (1947, Yogyakarta) dan Pelajar Islam Indonesia/PII
(1947, Yogyakarta). Sedangkan ormas sejenis yang lain umumnya bernaung di
bawah ormas Islam besar yang menjadi payungnya seperti PMII, IPNU, IPPNU,
IMM, dan sebagainya.
Sedangkan ormas keagamaan lainnya
adalah Konferensi Waligereja Indonesia/KWI
(1955) untuk Katolik, Persekutuan Gereja-
gereja di Indonesia/PGI (1950) untuk Kristen,
lalu ada Perwalian Umat Budha Indonesia/
Walubi untuk Budha, Parisada Hindu Dharma
Indonesia/PHDI (1959) untuk Hindu, dan
Majelis Tinggai Agama Konghucu Indonesia/
MATAKIN (1923) untuk Konghucu. Semua
itu merupakan organisasi payung, karena di
bawahnya masih terdapat lembaga-lembaga
perkumpulan sendiri-sendiri. Bahkan untuk
penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa terdapat ratusan organisasi.
dpr .g o.id 229