Page 228 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 228

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
                                                        NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



               untuk Jepang, maupun dalam menjalankan diplomasi parlemen ke berbagai
               negara.
                     Bagi Rachmat Gobel, politik persahabatan itu telah dicontohkan dengan
               bagus sekali oleh generasi yang menjadi founding father Negara Kesatuan
               Republik Indonesia ini. Para bapak bangsa memiliki politik persahabatan yang
               luhur. Usai berdebat di parlemen, mereka bisa berboncengan sepeda bersama,
               saling berkunjung ke rumah masing-masing, bahkan urunan membelikan
               rumah untuk yang belum punya rumah.
                     Nilai-nilai itulah, lanjut Rachmat Gobel, yang harus terus dirawat dan
               dilestarikan. Karena karakter seperti itu yang menjadi ciri dari bangsa-bangsa
               maju. Hubungan yang dibangun dalam semangat persabatan akan membangu
               sinergi diantara anak bangsa, akan melahirkan berbagai ide dan gagasan
               cemerlang dan membentuk karakter yang kuat bagi bangsa ini.
                     Politik persabatanlah yang misalnya membuat Rachmat Gobel selalu
               berupaya merespon dengan cepat berbagai masalah yang dihadapi. Sebagai
               ilustrasi, saat terjadi Badai Siklon Seroja di Flores yang menimbulkan banjir
               dan korban jiwa hingga lebih dari 100 orang pada April 2021 lalu, Rachmat
               Gobel langsung melakukan komunikasi dengan Uskup Larantuka, Nusa
               Tenggara Timur  (NTT),  Mgr Fransiskus Kopong Kung. Padahal saat itu Rachmat
               Gobel juga tengah was-was karena pada saat badai berlangsung Ia tengah
               melakukan kunjungan kerja ke Sumba, NTT.
                     Namun segala rasa khawatir dan was-
               was  pada  dirinya  langsung  hilang  begitu
               mendengar kabar bahwa badai telah
               membuat sejumlah wilayah NTT kebanjiran
               dan memakan banyak korban. Rachmat Gobel
               yang juga merasakan drama badai tersebut
               sehingga bisa membayangkan penderitaan
               yang harus dihadapi penduduk yang terkena
               bencana banjir. Karena itulah Rachmat Gobel
               langsung menghubungi dan berkomunikasi
               dengan Keuskupan Larantuka membawahikan
               Flores Timur dan Lembata untuk menawarkan
               bantuan. Korban terbesar berasal dari dua
               kabupaten.




                                                                         dpr .g o.id  231
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233