Page 232 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 232
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
Di tengah berbagai kesibukan agenda kerja, Ia selalu berupaya untuk
bisa ikut dalam berbagai acara keagamaan seperti peringatan Mualid Nabi
Muhammad SAW. Selain untuk mendengar nasihat ulama, kehadirannya
dalam berbagai acara keagamaan ini sekaligus untuk menangkap aspirasi
masyarakat.
“Dalam acara seperti ini, kita ingin memperkuat iman kita, sekaligus
memperkuat silaturahmi dengan masyarakat,” kata Rachmat Gobel saat
menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW di Mesjid Agung Baiturrahim
Gorontalo yang diisi tausih ulama terkenal Ustadz Das’ad Latif, pada Sabtu
(13/11/2021)
Pesantren dan Penguatan Karakter
Seperti kata Bung Hatta, sila pertama Pancasila memimpin sila-sila yang
lain. Dengan demikian, sila Ketuhanan menjiwai sila-sila yang lain. Sebagai
dasar moral, sila Ketuhanan menjadi fondasi bagi sila-sila yang lain. Tuhan
adalah prima causa. Dengan demikian semua manusia sama dan sederajat.
Karena Tuhan satu-satunya yang di atas manusia.
Dengan pemahaman yang seperti itu,
yang merupakan kandungan dari Pancasila,
maka sebagai masyarakat religius sudah
seharusnya bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang percaya diri. Tak harus minder dan inferior
di hadapan bangsa-bangsa lain. Semua
manusia hakikatnya sama saja. Tak ada ras
yang lebih unggul daripada ras yang lainnya.
Jika ada perbedaan, maka hal itu lebih karena
hasil usahanya. Sehingga semua memiliki
peluang yang sama untuk menjadi bangsa
yang unggul.
“Kita tidak boleh minder dan rendah
diri di hadapan bangsa-bangsa lain. Tapi kita
juga tak menjadi sombong. Kita sederajat.
Dengan prinsip ini maka Indonesia memiliki
rasa percaya diri dalam pergaulan internasional
sekaligus percaya diri dalam mengejar national
interest Indonesia,” kata Rachmat Gobel.
dpr .g o.id 235