Page 24 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 24

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
            NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



            terbatas, dan ini makin dirasakan saat Pandemi covid-19 sekarang ini.
            Mayoritas KUMKM yaitu 82,9% sangat merasakan dampak negatif dari
            pandemi ini sehingga kinerja mereka anjlok, hanya sebagian kecil yaitu 5,9%
            yang mengalami pertumbuhan positif.
                  Melalui program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro
            (BPUM) pemerintah memang telah menyalurkan dana insentif. Untuk 2021
            misalnya, pada tahap I (Juli 2021) telah terealisasi bantuan untuk 9,8 juta
            pelaku usaha mikro dengan total anggaran Rp 11,76 triliun. Kemudian untuk
            tahap II,  pada September  telah tersalurkan anggaran Rp 3,4 triliun untuk 2,9
            juta pelaku usaha mikro.
                  Namun bantuan tersebut dirasakan belum memadai jika diibandingkan
            dengan kebutuhan KUMKM. Ini terbukti dari hasil survei  United Nations
            Development Programme/UNDP) terhadap 3.011 UMKM di Indonesia pada
            Agustus 2021 yang menunjukkan, masih ada 24% KUMKM tidak beroperasi
            selama pandemi covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 35,2% responden
            beralasan kekurangan uang untuk membiayai produksi.
                  Data lainnya, sebanyak 30,2% responden menutup usaha karena
            permintaan atas barang yang mereka jual menurun drastis. Kemudian, 27,5%
            menutup usahanya karena regulasi pemerintah, seperti terdampak kebijakan
            PPKM. Ada pula 4,9% responden menutup usahanya karena kesulitan
                                         mengakses keuangan internal. Lalu, 2,2%
                                         responden beralasan kesulitan mengakses
                                         bahan baku.
                                               Catatan penting lain dari struktur KUKM,
                                         menurut Rachmat Gobel yang harus menjadi
                                         perhatian adalah kenyataan bahwa besar
                                         usaha perorangan dan informal  ada di
                                         sektor agrikultur,  baik  petani dan  nelayan
                                         dan peternak. Berdasarkan proporsi tenaga
                                         kerja, sekitar 30% ada di sektor ini. Menjadi
                                         sangat penting untuk memperhatikan
                                         kemajuan dari sektor agrikultur tersebut.
                                         Upaya  meningkatkan  kemajuan  di  bidang
                                         usaha  ini tidak hanya mampu berkontribusi
                                         mengatasi ketimpangan, sekaligus juga akan
                                         memperkuat ketahanan pangan.



            14   dpr .g o.id
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29