Page 20 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 20
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
masih tergolong belum memadai. Berbagai data yang ada menggambarkan,
pendidikan belum bisa menggapai seluruh lapisan masyarakat dan akan
berdampak pada akses terhadap kegiatan produktif.
Persoalannya tidak hanya sebatas ketetersediaan infrastruktur,
ketimpangan pendidikan juga sangat dipengaruhi ketimpangan pendapatan
atau tingkat kesejahteraan. Keberhasilan upaya memperbaiki kualitas
pendidikan tidak hanya bisa disandarkan pada langkah memperbaiki
infrastruktur baik fisik maupun non-fisik, tapi juga harus diikuti perbaikan
kehidupan ekonomi masyarakat.
Tingkat Kemiskinan
Sangat perlu disadari, konsekuensi dari keadaan kesejahteraan yang
buruk menimbulkan ancaman bagi pembangunan manusia, peningkatan
produktivitas, stabilitas sosial dan politik, pada akhirnya berdampak pada
pembangunan secara keseluruhan. Data menunjukkan, baik dari sisi jumlah
maupun persentase, angka kemiskinan masih tergolong tinggi.
Menurut data Profil Kemiskinan 2021 yang dipublikasi BPS, persentase
penduduk miskin per Maret 2021 mencapai 10,14% atau sekitar 27,5 juta
orang. Artinya, 1 dari 10 dari orang Indonesia
tergolong miskin. Angka ini didasarkan
pada garis kemiskinan yaitu pengeluaran
perkapita Rp 458.947. Bahkan, dari 27,5 juta
orang penduduk miskin itu, 10,9 juta orang
diantaranya tergolong miskin ekstrim dengan
pengeluaran per kapita berdasarkan konsep
purchasing power parity (PPP) hanya setara
dengan Rp 12.000 per hari.
Angka-angka tersebut sekaligus
menggambarkan masih besarnya ketimpangan
kesejahteraan di tengah masyarakat. Ini
semakin terasa jika dilihat dari penguasaan
kekayaan. Sebagai gambaran, berdasarkan
survei CREDIT SUISSE INTERNATIONAL
beberapa waktu lalu, 10% penduduk terkaya
di Indonesia menguasai lebih dari 75% total
10 dpr .g o.id