Page 301 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 301

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
            NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



            dan daya beli masyarakat, khususnya golongan miskin dan rentan, sehingga
            pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif dapat terwujud. Arah kebijakan
            belanja subsidi terutama melalui integrasi subsidi energi dengan bantuan
            sosial secara bertahap serta penajaman subsidi pupuk melalui penyempurnaan
            data petani e-RDKK penerima subsidi dengan basis data NIK dan alamat (by
            name by address).
                  Selain itu, kebijakan belanja negara ditujukan untuk memperluas akses
            permodalan UMKM dan koperasi melalui subsidi bunga KUR, menyediakan
            anggaran subsidi perumahan untuk mendukung penyediaan rumah bagi
            MBR, dan pemberian insentif perpajakan melalui subsidi pajak ditanggung
            pemerintah (DTP).
                  Terkait dengan meningkatkan belanja negara untuk TKDD dan penguatan
            kualitas desentralisasi fiskal maka perlu upaya mendorong belanja infrastruktur
            daerah melalui creative financing Kemudian memperkuat sinergikan anggaran
            TKDD dan belanja K/L dalam pembangunan SDM (terutama sektor pendidikan
            dan kesehatan). Selanjutnya melakukan reformasi APBD melalui implementasi
            Standar Harga Satuan Regional (SHSR) dan penyempurnaan Bagan Akun
            Standar (BAS).


            Anggaran Sektor Ketahanan Pangan
                  Dalam ranga mencapai target pembangunan, sektor ketanahan pangan
            termasuk yang mendapat prioritas tinggi dalam pembiayaan APBN 2002.
            Berdasarkan data Nota Keuangan beserta RAPBN 2022, sektor ini mendapat
            alokasi Rp 76,9 triliun. Sebagian besar dari anggaran ini dialokasikan melalui
            belanja kementerian dan lembaga (K/L) seperti Kementerian Pertanian dan
            KKP dan Kementerian PUPR terkait irigasi pertanian. Belanja non-K/L antara
            lain dialokasikan untuk subsidi pupuk, subsidi bunga kredit resi gudang, dan
            antisipasi atas stok beras pemerintah dan stabilisasi harga pangan.
                  Sasaran yang hendak dicapai melalui anggaran sektor pangan ini antara
            lain adalah mencapai target nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan
            (NTN) masing-masing pada kisaran 102-104 dan 102-105 pada tahun 2022.
                  Sesuai dengan alokasi anggaran ketahanan pangan 2022 tersebut
            pemerintah menargetkan sejumlah sasaran strategis dengan meningkat
            produksi komoditas pangan antara lain; produksi padi 57,5 juta ton, jagung 26,0
            juta ton, daging sapi dan kerbau (karkas) sebanyak 0,59 juta ton. Kemudian


           312   dpr .g o.id
   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306