Page 298 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 298
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
Anggaran tahun 2022 memang harus lebih bersifat konsolidasi
karena itu kebijakan non fiskal menjadi sangat penting. Ini artinya kreativitas
dan kemampuan kementerian dan lembaga melahirkan kebijakan untuk
mendorong pergerakan ekonomi menjadi sangat penting. “Ini tantangan
besar, meningkatkan sinergi dan koordinasi antar instansi atau kementerian
agar sasaran pembangunan 2022 yang ditetapkan pemerintah bisa tercapai,”
kata Rachmat Gobel.
Indikator Makro APBN 2022
APBN 2022 disusun melalui pertimbangan penuh kehati-hatian
mengingat risiko ketidakpastian yang masih tinggi terkait pandemi covid-19.
Dinamika pandemi yang masih cukup tinggi menjadi variabel utama yang
mempengaruhi divergensi proyeksi ekonomi global maupun domestik.
Risiko ketidakpastian yang diakibatkan oleh pandemi menuntut pemerintah
untuk mendesain APBN seefektif mungkin untuk mendorong pemulihan
perekonomian nasional.
Meski sudah terlihat sinyal pemulihan ekonomi baik dalam tataran global
maupun nasional, DPR dan pemerintah tetap menyikapinya pengelolaan APBN
2022 dengan kehati-hatian. Dalam tataran global, sinyal pemulihan antara lain
terlihat pada Purchasing Managers Index (PMI) 2021 yang terdeteksi berada
pada zona ekspansif. Indikasi pemulihan
ekonomi lainnya juga terlihat dari kenaikan
harga komoditas seperti minyak mentah, CPO,
dan batubara.
Sinyal pemulihan tersebut diharapkan
terus berlanjut pada tahun 2022. Berdasarkan
berbagai perkembangan indikator ekonomi,
Bank Dunia melalui World Economic Outlook
bulan Juli 2021 memperkirakan, perekonomian
global 2022 akan berangsur pulih dan tumbuh
sebesar 4,9%. Indonesia sendiri diproyeksikan
akan tumbuh di kisaran 5,0-5,5%.
Kondisi perekonomian pada 2022 akan
ditentukan oleh berbagai faktor antara lain
keberhasilan penanganan Covid-19, pulihnya
dpr .g o.id 309