Page 296 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 296
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
APBN 2022 Anggaran Transisi
Sesuai dengan amanah UU No.2 Tahun 2020, APBN 2022 adalah
kesempatan terakhir untuk menyusun anggaran dengan defisit di atas 3% PDB.
Oleh karena itulah APBN 2022 ini disebut sebagai anggaran transisi menuju
kembali kepada ketentuan yang diatur UU No.17 Tahun 2013 tentang Keuangan
Negara dimana defisit APBN maksinal hanya 3% PDB. Tidak seperti dalam tiga
tahun terkhir, defisit APBN 2023 harus di bawah 3% seperti yang berlaku pada
APBN sebelum pandemi covid-19.
Setelah melalui pembahasan panjang, melalui Sidang Paripurna pada
30 September 2021, DPR RI secara resmi menyetujui dan mengesahkan RUU
APBN 2022 yang diajukan pemerintah menjadi UU APBN 2022. Dalam APBN
2022 antara lain disepakati pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 1.841
triliun yang direncanakan berasal dari penerimaan pajak Rp 1.506,6 triliun,
penerimaan negara bukan pajak (PNB) Rp 33,2 triliun dan hibah Rp 0,6 triliun.
Untuk belanja negara disepakati Rp 2.708,7 triliun yang dialokasikan untuk
belanja pemeritah pusat Rp 1.938,3 triliun dan untuk Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) Rp 770,4 triliun. Dengan demikian, defisit APBN 2022
ditargetkan Rp 868,0 triliun atau 4,85% PDB.
Sidang Paripurna persetujuan dan pengesahan RUU APBN tahun 2022 menjadi UU APBN tahun
2022
dpr .g o.id 307