Page 82 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 82

KEPENTING AN NASIONAL D AN A GEND A PEMBANGUNAN


                   penegak hukum harus berperspektif korban; (3) undang-undang ini harus
                   berpihak kepada korban.
                      Untuk mendorong RUU  ini bisa segera dibahas  dan disahkan,  Fraksi
                   Partai NasDem telah melakukan berbagai upaya, diantaranya mengadakan
                   forum diskusi,  forum  group  discussion (FGD) yang diadakan oleh Forum
                   Denpasar 12 dan difasilitasi oleh Lestari Moerdijat sebagai Wakil Ketua MPR
                   RI dari Fraksi Partai NasDem. Dalam sejumlah diskusi dengan melibatkan
                   komunitas  perempuan,  LSM  dan  akademisi,  semuanya menunggu  DPR
                   untuk segera  melakukan pembahasan dan pengesahan RUU Penghapusan
                   Kekerasan Seksual.
                      Berdasarkan  data Komnas Perempuan,  sepanjang 2020 terdapat
                   299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sebagian besar merupakan
                                                 kekerasan seksual, serta 419 kasus yang
                                                 melibatkan  anak  sebagai  korban. Data  ini
                   Perlu percepatan              menjelaskan, masyarakat menunggu adanya
                   pembahasan dan                suatu  kepastian  hukum  untuk  melindungi
                   pengesahan RUU                korban-korban dari kekerasan seksual.
                   Penghapusan                      Sebagai  Wakil  Ketua  DPR  RI/Korinbang,
                   Kekerasan Seksual,            Rachmat     Gobel    menegaskan,     perlu
                                                 percepatan pembahasan dan pengesahan
                   dimana saat ini isu           RUU  Penghapusan  Kekerasan Seksual,

                   kekerasan seksual             dimana saat ini isu kekerasan seksual belum
                   belum memiliki                memiliki  payung hukum.  Hukum  saat ini
                   payung hukum.                 hanya mengatur mengenai penindakan
                                                 bagi pelaku, belum  ada aturan mengenai
                                                 perlindungan kepada korban.

                                                 RUU Masyarakat Hukum Adat
                                                    RUU Masyarakat Hukum  Adat masuk
                                                 dalam daftar Program Legislasi Nasional
                   tahun 2021 urutan Nomor 19 dalam proses harmonisasi di Badan Legislasi
                   DPR RI. RUU ini merupakan salah satu yang menjadi usul dari anggota Fraksi
                   Partai NasDem (Sulaeman L. Hamzah) Dapil Papua.
                      RUU ini pernah dibahas di DPR RI pada 2014 dengan judul Rancangan
                   Undang-Undang Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Hukum
                   Adat (PPHMHA). Namun pembahasannya tidak dapat terselesaikan sampai
                   akhir jabatan DPR RI Priode 2009-2014. Pada 2017 dengan substansi yang
                   tidak  jauh  berbeda  Fraksi Partai NasDem mengusulkan RUU  Masyarakat
                   Hukum Adat masuk kedalam Prolegnas Prioritas. Dimana sebagai pengusul


                                                      64
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87