Page 10 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 10

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  pemerintahan yang kepala pemerintahannya dipegang oleh seorang
                                                  perdana  menteri  dan  kepala  negaranya  dipegang  oleh  presiden.
                                                  Dalam sistem parlementer, perdana menteri memberikan laporan
                                                  pertanggungjawaban kepada parlemen. Hal ini berbeda dengan sistem
                                                  presidensial yang kepala pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh
                                                  presiden dan presiden memberikan laporan pertanggungjawabannya
                                                  kepada parlemen.  Era Demokrasi Terpimpin merupakan era peralihan
                                                  dari sistem parlementer ke sistem presidensial.
                                                        Kabinet pertama yang memimpin pada awal kembalinya
                                                  Indonesia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Kabinet
                                                  Mohammad Natsir.   M. Natsir ditunjuk Presiden Soekarno sebagai
                                                                   1
                                                  formatur kabinet dan membentuk kabinet berdasarkan Undang-
                                                  Undang Dasar Sementara 1950. Akan tetapi, Kabinet M. Natsir tidak
                                                  dapat bertahan lama (7 September 1950-21 Maret 1951) karena faktor
                                                  mosi tidak percaya yang dilontarkan oleh parlemen kepada Kabinet
                                                  M.  Natsir.  Salah  satu  faktor  yang  menyebabkan  Kabinet  Natsir
                                                  jatuh adalah peraturan pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS
                                                  yang mengatur pengangkatan anggota DPRD sementara. Tentunya
                                                  kejatuhan Kabinet Natsir yang begitu singkat membuat pemerintah
                                                  tidak mampu menjalankan program-programnya dengan baik, karena
                                                  kabinet terlebih dahulu mengembalikan mandatnya setelah munculnya
                                                  mosi tidak percaya dari parlemen.
                                                                                 2
                                                       Kejatuhan Kabinet M. Natsir membuat Presiden Soekarno segera
                             Salah satu
                                                  menunjuk Soekiman Wirjosandjojo dan Sidik Djojosukatno sebagai tim
                           faktor yang            formatur untuk menyusun kabinet baru. Sukiman akhirnya diangkat

                       menyebabkan                sebagai perdana menteri baru menggantikan M. Natsir. Sukiman

                Kabinet Natsir jatuh              dan M. Natsir berasal dari partai yang sama, yaitu Masyumi.  Seperti
                                                  juga Kabinet M. Natsir, Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)
                                                                                                                3
                    adalah peraturan
                                                  juga tidak mampu untuk menjalankan program kerjanya hingga akhir
                           pemerintah             kekuasaannya, karena lebih dahulu dijatuhkan oleh parlemen. Sukiman
                    mengenai DPRD                 jatuh karena ditengarai melakukan pertukaran nota keuangan antara

                           dan DPRDS              Menteri Luar Negeri,  Achmad Soebardjo, dan Duta Besar Amerika
                     yang mengatur                Serikat, Merle Cohran. Nota keuangan tersebut terkait bantuan
                                                  ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika kepada Indoensia yang
                       pengangkatan               berdasarkan Mutual Security Acty. Parlemen akhirnya mejatuhkan mosi

                      anggota DPRD
                           sementara.             1   Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Jilid VI, Jakarta:
                                                    Balai Pustaka, 2009, hlm. 308
                                                  2   Wilopo, Zaman Pemerintahan Partai-partai dan kelemahan-kelemahannya, Jakarta: Yayasan
                                                    Idayu, 1976.
                                                  3   Marwati Djoened Poesponegoro dan Noegroho Notosusanto, Sejarah nasional Indonesia Jilid
                                                    VI, Jakarta: Balai Pustaka, 2009, hlm. 309




                                     dpr.go.id   2
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15