Page 93 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 93

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR




                                                                   Menteri Kesejahteraan Sosial
                  Komisi G                   Titi Memet Tanumijaya  Menteri Kesehatan
                  Kesejahteraan Sosial       (Golongan Perempuan)
                                                                   Menteri Agama
                  Komisi H                   K.H. Musta’in
                                                                   Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
                  Dalam Negeri dan Otonomi Daerah  (NU)
                  Komisi I                   Latief Hendraningrat (Golongan   Menteri Luar Negeri
                  Luar Negeri                Karya – Angkatan Darat)
                  Komisi J                   Sarino Mangunpranoto  Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
                  Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan),   (PNI)  Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
                  Golongan Agama


                                                       Keanggotaan DPR-GR juga adalah anggota MPRS, sebagaimana
                                                  tercantum dalam pasal 2 ayat (1) UUD 1945: “Majelis Permusyawaratan
                                                  Rakyat  terdiri  atas  anggota-anggota Dewan  Perwakilan  Rakyat,
                                                  ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-
                                                  golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang”.
                                                  Sebagai “lembaga baru”, sesuai Dekrit Presiden 5 Juli 1959, keanggotaan
                                                  MPRS dibentuk oleh Presiden Soekarno dua hari sebelum perayaan
                                                  Hari Kemerdekaan 17 Agustus  1960. Berdasarkan pengumuman
                                                  pemerintah yang disiarkan melalui pers dan radio pada tanggal 15
                                                  Agustus 1960, keanggotaan MPRS terdiri atas 283 anggota DPR-GR; 94
                                                  utusan daerah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta,
                                                  Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan
                                                  Selatan, Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Riau, Maluku, Jambi,
                                                  Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
                                                  Tengah, dan Irian Barat; serta 232 wakil golongan karya yang terdiri
                                                  atas wakil-wakil petani, buruh/pegawai negeri, pengusaha nasional,
                                                  koperasi, angkatan 45, angkatan bersenjata, veteran, alim ulama Islam,
                                                  alim ulama Katholik, alim ulama Proterstan, alim ulama Hindu Bali,
                                                  pemuda, seniman, wartawan, dan cendekiawan/pendidik. 132
                                                       Penetapan Presiden nomor 12 tahun 1959 menyebutkan bahwa
                        Keanggotaan               tugas MPRS adalah menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara
                                                  (GBHN). Dibandingkan dengan tugas dan wewenang MPR dalam UUD
                MPRS ini tentu saja
                                                  1945 sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 2, pasal 2 ayat 2, pasal 6
                 tidak menyertakan                ayat 2, dan pasal 3, hanya pasal 2 UUD 1945 yang menjadi tugas MPRS
                     Partai Masyumi               menurut Penetapan Presiden tersebut, yaitu menetapkan GBHN. 133

            sebagai partai besar di                    Keanggotaan MPRS ini tentu saja tidak menyertakan Partai
                                                  Masyumi sebagai partai besar di dalamnya. Tidak diikutsertakannya
                            dalamnya.

                                                  132   Abadi, 16 Agustus 1960, hlm. 1
                                                  133   Poesponegoro dan Notosusanto, Op. Cit., hlm. 312




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   87
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98