Page 91 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 91

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR



                                                       Apapun pro-kontra yang ditujukan pada konsep Manipol-
                                                  USDEK, dalam sidangnya pada tahun 1960, MPRS pada akhirnya
                                                  menetapkan manipol menjadi GBHN.
                                                       Dengan diangkatnya anggota DPR-GR, otomatis anggota DPR
                                                  yang sebelumnya menjabat sesuai dengan Penetapan Presiden No. 1
                                                  tahun 1959 diberhentikan dari jabatannya melalui keputusan presiden
                                                  pula, yang berlaku terhitung mulai tanggal pelantikan DPR-GR.
                                                  Terhadap anggota DPR yang tidak diangkat menjadi anggota DPR-GR,
                                                  pemerintah memberikan tunjangan pensiun. 131
                                                       Ketua DPR-GR yang diangkat adalah KH. Zainul Arifin Pohan
                                                  (NU). Pada awalnya, berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 241
                                                  Tahun 1960 tanggal 20 September 1960, hanya diangkat satu orang
                                                  wakil ketua sebagai Wakil Ketua I yang dijabat oleh Arudji Kartawinata
                                                  (PSII). Baru pada dua bulan berikutnya, dikeluarkan Keputusan
                                                  Presiden RI nomor 339 Tahun 1960 tanggal 26 Desember 1960 yang
                                                  berisi pengangkatan kembali tiga orang wakil ketua yang dijabat oleh
                                                  Subamia (PNI), M.H.Lukman (PKI) dan Mursalin Daeng Mamangung
                                                  (Golongan Angkatan Bersenjata/Angkatan Laut).
                                                       Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPR-GR No. 2/Pimp/1961,
                                                  Ketua dan para Wakil Ketua DPR-GR memiliki garis koordinasi tugas
                                                  dan pembagian kerja masing-masing, sebagaimana terlihat dalam
                                                  tabel berikut ini.

                                                                             Tabel 2.5.4.
                                                                   Koordinasi Tugas Pimpinan DPR-GR


                  Nama dan Jabatan            Koordinasi Tugas


                  Ketua :                     Pimpinan DPR-GR, Panitia Musyawarah, Panitia Anggaran
                  K.H. Zainul Arifin Pohan
                  Wakil Ketua :
                                              Panitia Rumah Tangga, Komisi C (Keamanan Nasional/Kehakiman), Golongan Karya
                  Mursalin Daeng Mamangung
                  Wakil Ketua :               Komisi A (Pemerintahan Agung), Komisi B (Keuangan), Komisi G (Kesejahteraan Sosial), Komisi H (Dalam Negeri
                  Subamia                     dan Otonomi Daerah), Golongan Nasionalis

                  Wakil Ketua :               Komisi D (Produksi), Komisi E (Distribusi), Komisi F (Pembangunan), Golongan Komunis
                  M.H.Lukman
                  Wakil Ketua :
                                              Komisi I (Luar Negeri), Komisi J (Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan), Golongan Agama)
                  Arudji Kartawinata




                                                  131   Ibid., hlm. 101




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   85
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96