Page 120 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 120

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   penyusunan kembali sistem kepartaian secara menyeluruh.
                                                                                                          153
                                                           Dalam menghadapi pemilihan umum, persiapan-persiapan
                                                   mulai dilakukan pada tanggal 23 Mei 1970 presiden dengan surat
                                                   keputusan No. 43 menetapkan organisasi-organisasi yang ikut serta
                                                   dalam pemilihan umum dan anggota-anggota DPR/DPRD. Partai-partai
                                                   tersebut diantaranya adalah : Partai Murba, Partai Nahdlatul Ulama (NU),
                                                   Partai Islam Persatuan Tarbiyah (Perti), Partai Katolik, Partai Kristen
                                                   Indonesia (Parkindo), Parmusi, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai
                                                   Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Golongan Karya (Golkar).
                                                                                                          154
                                                           Pemilihan umum 1971 dimaksudkan untuk menciptakan
                                                   kemantapan  dan stabilitas politik,  perombakan struktur politik
                                                   dengan pengakuan bagi  Golongan Karya dan membangkitkan
                                                   kesadaran demokrasi rakyat).  Penguasa Orde baru, Soeharto, juga
                                                                               155
                       Penguasa Orde               juga melakukan operasi-operasi keluar yang ditujukan kepada partai-
                baru, Soeharto, juga               partai politik peserta pemilu 1971. Ali Moertopo sebagai pengemban
                      juga melakukan               tugas melalui Operasi Khusus (Opsus) politik mulai memperlemah
                       operasi-operasi             partai politik serta organisasi dan dipihak lain memperkuat Golkar.
                                                                                                                 156
                            keluar yang            Badan Pengendali Pemilihan Umum (Bapilu) sebagai produk kelompok
                    ditujukan kepada               pembaharu di DPR-Gotong Royong mendapatkan dukungan kerjasama
                  partai-partai politik            dari Opersi Khusus.
                peserta pemilu 1971.                       Ali Moertopo menghimpun perwira-perwira militer (Soedjono
                                                   Humardhani, Sapardjo), mantan pimpinan formal mahasiswa (Jusuf
                                                   Wanandi, Sofian Wanandi, Cosmas Batubara, Rachman Tolleng, David
                                                   Napitulu), Intelektual (Drs. Moerdopo, Drs. Sumiskum, Daud Jusuf).
                                                   Kelompok ini menentukan dan mengendalikan Bapilu. Tugas pokok
                                                   Bapilu adalah:
                                                                157
                                                         a. Memenangkan Golkar dalam pemilu 1971
                                                         b. Berusaha merebut suara yang sebanyak-banyaknya dalam
                                                            pemilu dan mendapatkan kursi semaksimal mungkin di DPR,
                                                            DPRD I, DPRD II yang mempunyai akibat mayoritas mutlak
                                                            Golkar di MPR.
                                                         c. Memilih, menyusun dan mengajukan calon-calon yang
                                                            tepat dari Golkar sesuai kepres NO.43/1970 dengan sejauh
                                                            mungkin mengambil dari Golkar



                                                   153   Liddle, 1992: 194.
                                                   154  Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia
                                                      VI. Jakarta: Balai Pustaka. Hal. 427
                                                   155   Ali Moertopo. 1974. Strategi Politik Nasional. Jakarta: CSIS. Hal. 67.
                                                   156  Arif Yulianto. 2002. Hubungan Sipil Militer di Indonesia Pasca Orba. Jakarta: PT. RajaGrafindo
                                                      Persada. Hal. 267
                                                   157   Andreas Pandiangan. Menggugat Kemandirian Golkar. Yogyakarta: Bigraf Publishing. 1996. Hal.
                                                      162



                                       dpr.go.id   114





         Bab III.indd   114                                                                                         11/21/19   18:10
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125