Page 118 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 118

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   aktif dan konstitusional  dalam bidang politik. 150
                                                         Untuk semakin memperkuat legitimasi kekuasaannya,
                                                   pemerintah Orde baru melaksanakan berbagai cara agar program-
                                                   programnya yang bertumpu pada prinsip kestabilan politik-ekonomi
                                                   dan keamanan tersebut bisa dilaksanakan. Di antaranya adalah
                                                   menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) yang kemudian
                                                   diselenggarakan pada tahun 1971, Fusi Partai pada tahun 1973, dan
                                                   membuat serta  mengesahkan  Undang-Undang  (bersama  DPR)
                                                   mengenai Partai Politik dan Golkar pada tahun 1975. Uraian mengenai
                                                   beberapa hal tersebut itulah yang akan diulas selengkapnya pada bab
                                                   ini.
                                                           Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia,
                                                   maka langkah berikutnya yang ditempuh pemerintah Orde Baru adalah
                                                   melaksanakan pembangunan nasional melalui Pembangunan Jangka
                        Akhirnya pada              Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang. Pambangunan Jangka
                   tanggal 3 Juli 1971             Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
                sejumlah 34.696.387
                  orang untuk kedua                3.2. DPR Hasil Pemilu 1971
                           kalinya sejak                   Pemilihan umum tahun 1971 ini merupakan untuk
                kemerdekaan, enam                  pertama kalinya diadakan sejak pemerintahan Orde Baru. Karena
                     belas tahun sejak             sejak pemilihan umum yang pertama tahun 1955 sampai awal

                    pemilihan umum                 pemerintahan Orde Baru beberapa kali pelaksanaannya mengalami
                         yang pertama              penundaan, dan baru dapat dilaksanakan tahun 1971 setelah melalui
                         berbondong-               persiapan-persiapan dan serangkaian usaha yang harus dapat
                    bondong menuju                 menjamin Orde Baru dan mempertahankan  kekuatan-kekuaan
                            kotak suara.           pancasila. Akhirnya pada tanggal 3 Juli 1971 sejumlah 34.696.387
                                                   orang untuk kedua kalinya sejak kemerdekaan, enam belas tahun
                                                   sejak pemilihan umum yang pertama berbondong-bondong
                                                   menuju kotak suara. Angka tersebut merupakan sebagian besar
                                                   dari sejumlah 57.537.752 yang berhak memilih. Bila dibandingkan
                                                   dengan pemilihan umum yang pertama maka ini merupakan angka
                                                   yang sangat besar yang bisa dicapai, karena dalam pemilihan
                                                   umum pertama tahun 1955 tercatat 87,65 % yang ikut memberikan
                                                   suaranya. Salah satu alasannya karena keamanan yang tidak
                                                   terjamin. Pada pemilihan umum 1971 ini, keamanan tidak menjadi

                                                   150   Pada tahun 1966, dilakukan reorganisasi terhadap Sekber Golkar. Dalam reorganisasi tersebut,
                                                      Sekber Golkar akan menjadi sebuah badan federasi yang dikelompokkan dalam 9 kino (kelompok
                                                      induk organisasi). Semenjak itu pula Sekber Golkar diubah menjadi fungsinya dari sekedar
                                                      ormas Orsospol (organisasi sosial politik) baru. Mengenai sejarah berdiri dan berkembangnya
                                                      Golkar, lihat David Reeve, Golkar Sejarah yang Hilang—Akar Pemikiran dan Dinamika. Jakarta,
                                                      Komunitas Bambu, 2013.




                                       dpr.go.id   112





         Bab III.indd   112                                                                                         11/21/19   18:10
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123