Page 232 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 232
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Golkar) merupakan partner agar kampanye berjalan baik dan terlaksana
kompetisi yang sehat. Kontestan pemilu diberi kebebasan penuh untuk
menilai pelaksaan program pembangunan. Tidak diberinya kesempatan
untuk mempersoalkan pembangunan dengan segala aspeknya,
kontestan pemilu cenderung untuk mencari-cari dan mengajukan
program yang kurang riil atau isu-isu yang saling menjatuhkan, seperti
agama, kafir, Orde Baru.
209
Selama masa kampanye ketiga kontestan diberi hak yang sama
Pelaksanaan pemilu untuk memanfaatkan semua media komunikasi berupa pertemuan-
1977 mengalami pertemuan, rapat umum, ceramah, diskusi, film, slide, kaset maupun
kemajuan fasilitas RRI dan TVRI yang masing-masing diatur menurut peraturan
dibandingkan tersendiri. Melalui media massa tersebut ketiga kontestan dapat
menampaikan program masing-masing dan mengajak calon pemilih
tahun 1971, yaitu untuk mencoblos tanda gambar PPP (nomor 1), Golkar (nomor 2) dan
adanya peningkatan PDI (nomor 3) pada tanggal 2 Mei 1977.
210
kesadaran rakyat Pemilihan umum yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei
dalam berpolitik. 1977 merupakan yang kedua kalinya selama masa Orde Baru. Hal ini
menunjukkan bahwa Orde Baru benar-benar ingin menegakkan sendi-
sendi demokrasi, sebagai pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen. Pemilu yang diselenggarakan ini merupakan
suatu sarana untuk membawakan perubahan kearah kemajuan bagi
kehidupan rakyat dan negara. Disamping itu dengan melaksanakan
pemilu rakyat akan dapat menyalurkan aspirasinya melalui wakil-
wakilnya dan pemerintah yang dipercayainya dapat memberikan
kesejahteraan yang semakin meningkat, adil dan merata bagi seluruh
rakyat. Pemilu merupakan pelaksanaan hak asasi kehidupan bangsa
dan negara yang demokratis yang menginginkan pemerintahan negara
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
211
Pelaksanaan pemilu 1977 mengalami kemajuan dibandingkan
tahun 1971, yaitu adanya peningkatan kesadaran rakyat dalam
berpolitik. Pelaksanaan dibeberapa TPS juga berjalan baik, PDI dalam
pemilu mengalami kemajuan tercermin dalam keberanian rakyat
menggunakan hak pilihnya. Sebanyak 63.495.479 orang menuju
212
kotak suara memberikan suaranya, dari jumlah yang berhak pilih
sebanyak 70.110.007 orang, yang juga berasal dari penduduk pada
tahun 1977 sejumlah 128.808.106 orang. Partisipasi di dalam pemilihan
209 Kompas, 9 April 1977. Ruslan Abdulgani. “Semua Kontestan Pemilu Agar Mawas Diri”. Kompas .
1.
210 Umaidi Radhi. 1984. Strategi PPP. Jakarta: Integrita Press Indonesia. Hal.141
211 Sinar Harapan, 2 Mei 1977. Pemilihan Umum 1977.
212 Suara Karya, 3 Mei 1977. MB. Samosir. 1977. “ Pendidikan Politik Berhasil “. 1.
dpr.go.id 228
Bab IV.indd 228 11/21/19 18:13