Page 227 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 227

PER AN DPR D AN MUNCULNYA  KRITIK
                                                                                TERHAD AP  ORDE B ARU 19 77 - 1982



                                                   kebutuhannya. Ibnu Sutowo diketahui bukan bertanggung jawab
                                                   kepada negara mengenai penghasilan Pertamina, melainkan kepada
                                                   pihak TNI. Hal ini diketahui dari peristiwa pemecatan Slamet Bratanata
                                                   yang berstatus sebagai Menteri Pertambangan pada tahun 1967 dan
                                                   Pertamina dikontrol oleh Direktorat Migas yang langsung dibawahi
                                                   oleh Soeharto.Terbentuk suatu patron politik yang kuat di antara Ibnu
                                                   Sutowo dan Soeharto. Hubungan ini tercipta melalui sisi atasan kepada
                                                   bawahan sesuai dengan hierarki dalam militer. Bahkan ada istilah yang
                                                   menyebutkan Pertamina adalah Ibnu Sutowo dan Ibnu Sutowo adalah
                                                   Pertamina.
                                                           Sejak itu pula Ibnu Sutowo mengendalikan Pertamina
                                                   sepenuhnya, tertutup, tidak transparan, serta keuntungan penjualan
                                                   tidak diberikan. Pertamina pun mendapatkan label sebagai “sapi Perah”
                                                   rezim militer yang berkuasa pada saat itu.  Dalam temuan lainnya
                                                   oleh Crouch,  yang menikmati dana-dana tersebut tidak hanya
                                                                201
                     ...sebab dari krisis          Angkatan Bersenjata melainkan diserahkan ke beberapa pengusaha
                    Pertamina adalah               besar sebagai dana talangan untuk ekspansi usahanya. Pada tahun
                dari sisi penggunaan               1974 diterima laporan bahwa Pertamina tidak dapat menutupi hutang
                   dana yang kurang                jangka pendeknya kepada Bank Internasional yang berkedudukan di
                 tepat yang terjadi di             Amerika Serikat. Laporan resmi diterima pada tanggal 18 Februari 1975.
                  dalam kegiatannya.                       Lalu berbagai macam indikasi lain mengenai sebab dari krisis
                                                   Pertamina adalah dari sisi penggunaan dana yang kurang tepat yang
                                                   terjadi di dalam kegiatannya. Pertamina dikabarkan memiliki armada
                                                   tanker yang jumlahnya melebihi jumlah armada tanker TNI Angkatan
                                                   Laut saat itu. Beberapa tuduhan juga menyeruak ke permukaan, salah
                                                   satunya adalah mengenai aliran dana Pertamina yang Ibnu Sutowo
                                                   berikan kepada pihak TNI.  Hal ini justru memperkuat anggapan bahwa
                                                   Pertamina merupakan salah satu sumber dana bagi TNI saat itu. Tidak
                                                   hanya sampai di sini Partai Golkar sebagai salah satu partai yang
                                                   berkuasa saat itu disinyalir mendapatkan aliran dana dari Pertamina.
                                                           Presiden  Soeharto yang  berstatuskan  Dewan  Pembina
                                                   Partai Gokar saat itu, mengumpulkan dana-dana operasional untuk
                                                   kepentingan Golkar yang berasal dari para pengusaha dan BUMN,
                                                   termasuk Pertamina. Praktek ini telah berjalan sebelum tahun 1975.
                                                           Berbagai persoalan yang muncul tersebut, ditambah beragam
                                                   persoalan lain yang mengemuka pasca pemilu 1971 hingga setelah
                                                   selesainya pemilu 1977 menimbulkan beragam reaksi di masyarakat.



                                                   201  Harold Crouch, 1986. Militer dan politik di Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   223
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab IV.indd   223                                                                                          11/21/19   18:13
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232