Page 231 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 231

PER AN DPR D AN MUNCULNYA  KRITIK
                                                                                TERHAD AP  ORDE B ARU 19 77 - 1982



                                                   Golongan Karya ABRI dan Golongan Karya Bukan ABRI yang diangkat
                                                   berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1975 tentang
                                                   Perubahan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1969 tentang Susunan dan
                                                   Kedudukan MPR, DPR dan DPRD, juga telah diresmikan keanggotaannya
                                                   dengan Keputusan Presiden R.I. Nomor 104/M 1977. Dalam Keputusan
                                                   Presiden R.I. Nomor 103/M/tahun 1977 dan Nomor 104/M/tahun
                                                   1977, telah diresmikan pula Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
                                                   dan sekaligus sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
                                                           Persiapan pemilu 1977 dimulai tahun 1975,  pemerintah
                                                   mengajukan ke DPR UU organisasi partai politik dan tata cara
                                                   penyelenggaraan pemilu. Tujuan utama kedua UU tersebut adalah
                                                   membatasi kemampuan partai politik untuk bersaing dengan golkar.
                                                   Pembatasan gerak partai diantaranya mencegah pegawai negeri sipil
                                                   bergabung dengan partai kecuali Golkar, membatasi pilihan asas
                                                   ideologi partai pada UUD 1945 dan Pancasila, sehingga kedua partai
                                                   tidak bisa dibedakan dengan Golkar, khususnya PPP. UU pemilu
                                                   dirancang dalam rangka mempertahankan kemenangan Golkar pada
                                                   pemilu 1971. 204
                                                           Dalam pemilihan umum 1977 telah terjadi perbedaan yang tajam
                                                   dalam isyu kampanye. Pada pemilihan umum 1971 isyu bekisar pada
                                                   perbedaan yang tajam antara orientasi ideologi (terutama didominasi
                                                   oleh  kelompok partai  politik)  dan  berhadapan  dengan  orientasi
                                                   pembangunan (terutama didominasi oleh kelompok Golongan Karya).
                   Dalam pemilihan                 Dalam pemilihan umum 1977, terlihat bahwa isyu yang berkisar kepada

                          umum 1977,               seberapa jauh kemampuan dan keberhasilan pemerintah menjalankan
                                                                  205
                       terlihat bahwa              pembangunan.  Ciri penting dari pemilihan umum 1977 adalah
                  isyu yang berkisar               menurunnya jumlah Organisasi Peserta Pemilu (OPP) dari sepuluh
                    kepada seberapa                OPP ditahun 1971 menjadi 3 OPP di tahun 1977 sebagai kelanjutan dari
                                                                                             206
                  jauh kemampuan                   terjadinya fusi partai politik pada tahun 1973.
                                                           Kampanye pemilu dilakukan oleh Organisasi Peserta Pemilu
                   dan keberhasilan                berlangsung selama enam puluh hari mulai 24 Februari-24 April
                          pemerintah               1977.  Minggu terakhir sebelum tanggal pemungutan suara 2 Mei
                                                       207
                         menjalankan               direncanakan sebagai “minggu tenang”, saat ketegangan yang timbul
                      pembangunan.                 selama kampanye mereda dan kesempatan bagi para pemilih untuk
                                                   mempertimbangkan kembali pilihan mereka.  Semua partai (PDI, PPP,
                                                                                            208


                                                   204   R.William Liddle. 1992. Pemilu-Pemilu Orde Baru. Jakarta: LP3ES. Hal.40
                                                   205   Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia
                                                      VI. Jakarta: Balai Pustaka. Hal. 520.
                                                   206  Riswandha Imawan. 1997. Membedah politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal.9 .
                                                   207   Sinar Harapan, 23 April 1977. Ischak Suryodiputro. “ Larangan Selama Minggu Tenang”
                                                   208  R.William Liddle. 1992. Pemilu-Pemilu Orde Baru. Jakarta: LP3ES. Hal.41



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   227
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab IV.indd   227                                                                                          11/21/19   18:13
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236