Page 301 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 301
DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
REPUBLIK INDONE SIA PERIODE 1982- 1987
sebagai perwakilan pemerintah kembali menduduki urutan pertama
setelah sistem penggabungan partai atau fusi pada pemilu sebelumnya.
Pada aspek lainnya, kendati jumlah anggota yang bakal dipilih
tetap sama dengan DPR periode sebelumnya, yakni 460 orang,
komposisi keanggotaannya mengalami sedikit perbedaan. Bila pada
Pemilu 1977 sebelumnya anggota yang dipilih langsung oleh rakyat
adalah sebanyak 360 orang dan yang diangkat oleh Presiden sebanyak
100 orang, kini komposisinya masing-masing menjadi 364 orang dan
96 orang. Hal ini disebabkan adanya penghitungan suara yang dimiliki
oleh setiap organisasi peserta pemilu yang dikumpulkan dari seluruh
daerah pemilihan dan jumlahnya memungkinkan bertambahnya wakil
mereka. Jumlah tambahan tersebut diambil dari jatah Golkar non-ABRI
yang diangkat sebanyak 25 orang.
Pemilu yang membagi wilayah Indonesia menjadi atas 27 daerah
pemilihan ini juga diikuti oleh tiga organisasi peserta pemilu (OPP)
yang sama dengan peserta Pemilu 1977, yakni PPP, Golkar, dan PDI.
Begitupun dengan sistem pemilihan yang tetap menggunakan sistem
pemilu perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar.
Mereka memperebutkan suara pemilih yang jumlah total terdaftarnya
sebanyak 82.132.263 orang dari jumlah penduduk Indonesia kala itu yang
sebanyak kurang lebih 146.532.397 orang. Untuk menentukan jumlah
anggota DPR yang dipilih tersebut, undang-undang menentukan,
setiap Daerah Pemilihan/Daerah Tingkat I untuk 400.000 orang
penduduk memperoleh seorang wakil dengan ketentuan bahwa tiap
Daerah Pemilihan mempunyai wakil sekurang-kurangnya sebanyak
Begitupun dengan Daerah Tingkat II yang terdapat dalam tiap Daerah Tingkat I
sistem pemilihan tersebut dan tiap Daerah Tingkat II mendapat sekurang-kurangnya
yang tetap seorang wakil.
menggunakan
sistem pemilu 5.1.2. Kampanye Pemilu 1982
perwakilan Kampanye Pemilu 1982 sendiri berlangsung selama 45 hari
berimbang (kecuali Timor Timur yang hanya 14 hari), yang dimulai pada 15 Maret
(proporsional) 1982. Selain pidato dan pengerahan massa, kampanye pemilu kala
dengan stelsel itu juga diisi oleh aneka hiburan, peragaan, pawai, gerak jalan, dan
daftar. karnaval. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pemilu
oleh ketiga OPP, pemerintah memberi bantuan berupa uang dan
kendaraan masing-masing sebesar Rp 200 juta, 32 unit sedan, dan
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 299
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab V.indd 299 11/21/19 18:19