Page 303 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 303

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                         Dalam  hubungan  dengan  kampanye,  suasana  dipanaskan
                                                   dengan adanya isu tentang kecenderungan untuk tidak memilih
                                                   kontestan. Hal ini tidak saja pada pandangan yang dilancarkan oleh
                                                   beberapa tokoh kelompok Islam sebagai reaksi kekecewaan, tetapi
                                                   juga dikeluarkan oleh pemerintah.
                                                                                   233
                                                         Catatan yang perlu diketengahkan adalah adanya “peristiwa
                                                   Lapangan Banteng” pada  18 Maret 1982, yakni bentrokan antara
                                                   simpatisan PPP dan Golkar yang berujung kepada aksi anarkisme di saat
                                                   Golkar tengah berkampanye di Lapangan Banteng, Jakarta. Peristiwa
                                                   yang hanya berselang empat hari dari dimulainya masa kampanye
                                                   tersebut dan telah memaksa Golkar menghentikan kampanye itu,
                                                   Saling tuduh sebagai biang penyebab bentrokan tidak terhindarkan
                                                   terjadi antara dua kekuatan politik tersebut.
                                                         Bila menyimak bahwa bentrokan antara pendukung PPP dan
                                                   Golkar dilaporkan sudah terjadi sebelumnya di berbagai tempat,
                                                   khususnya Jakarta dan Yogyakarta, bentrokan di Lapangan Banteng
                                                   adalah yang paling serius. Sebab, kejadian itu kemudian meluas dan
                                                   berubah menjadi perusakan dan penjarahan terhadap mobil-mobil
                                                   maupun toko-toko dan gedung-gedung yang berada di sekitar lokasi.
                                                   Perusahaan bus PPD, misalnya, dilaporkan merugi hingga Rp 1,7 miliar
                    Setelah kejadian,              karena sejumlah busnya dibakar dan dirusak. Untuk diketahui, kala
                penguasa melarang                  itu di samping lokasi kampanye terdapat terminal bus Lapangan
                       semua bentuk                Banteng. Belum lagi dengan rambu-rambu lalu lintas yang dirusak  atau

                           arak-arakan             dipecahkan, mobil dinas maupun pribadi yang juga dibakar dan dirusak,
                       kampanye dan                dan rumah-rumah serta toko-toko yang juga menjadi sasaran massa.
                     memerintahkan                       Untuk  mengatasi  peristiwa  itu,  dikeluarkan  pernyataan
                   aparat  keamanan                bersama  oleh  ketiga  kontestan  dan  meminta  aparat  keamanan
                  untuk  menembak                  menindak para perusuh dan menjamin keamanan para kontestan.
                                                   Pihak keamanan sendiri memang berupaya mengkondusifkan keadaan
                    di tempat  setiap              dengan mengerahkan aparat Brimob dan ABRI turun ke lapangan
                  pelaku kerusuhan.                untuk mengendalikan massa. Setelah kejadian, penguasa melarang

                                                   semua bentuk arak-arakan kampanye dan  memerintahkan  aparat
                                                   keamanan  untuk  menembak  di tempat  setiap  pelaku kerusuhan.
                                                                                                                 234
                                                   Selain itu, aparat keamanan menangkap 318 orang. Namun, 274 orang
                                                   di antaranya, yang sebagian besar pelajar SD, SMP, dan SMA, lalu


                                                   233  Tempo, 13 Maret 1982. Mendagri/Ketua LPU Amirmachmud mensinyalir adanya golongan
                                                      putih (Golput), yaitu orang/golongan yang tidak menggunakan haknya untuk memilih, atau
                                                      yang menganjurkan dan mempengaruhi orang lain untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Hal
                                                      ini menanggapi adanya isu untuk tidak memilih dari tokoh-tokoh Islam. Golput keterangan
                                                      Amirmacmud bersifat politis, berbeda dengan Golput 1971 yang bersifat gerakan moral.
                                                   234  Ibid., hlm. 210.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   301
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   301                                                                                           11/21/19   18:19
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308