Page 450 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 450

DPR RI 1987 - 1992: ER A  PENGU ATAN  TATANAN
                                                                       EK ONOMI D AN SO SIAL  B ANGS A  INDONE SIA



                                                   mengemban misi yang dipercayakan rakyat. Apabila dicermati lebih
                                                   lanjut, setidaknya ada tiga hal yang menjadi kendala internal yaitu
                                                   Peraturan Tata Tertib DPR, sarana dan prasarana yang tersedia serta
                                                   kualitas para anggotanya. Sedangkan kendala eksternal antara lain
                                                   disebabkan oleh sistem dan iklim politik yang berlaku, sistem pemilihan
                                                   umum serta hak recall yang dimiliki oleh DPP Parpol/Golkar serta
                                                   struktur DPR yang belum terpisahkan dari birokrasi. 267
                                                           Senada dengan pendapat diatas, Saiful Sulun, Wakil Ketua
                                                   DPR RI, dalam salah satu tulisannya juga menjelaskan beberapa faktor
                                                   obyektif yang menyebabkan DPR RI masa Orde Baru belum pernah
                                                   mengajukan rancangan Undang-Undang. Menurutnya, faktor pertama
                                                   adalah bahwa Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan
                                                   lebih mengetahui berbagai hal menyangkut penyelenggaraan
                                                   pemerintahan. Kedua, Presiden dilengkapi dengan aparat yang
                                                   lengkap sedangkan DPR tidak. Ketiga, Tata Tertib DPR menetapkan
                                                   prosuder yang sangat sulit. Faktor Internal yang dirasakan sangat
                                                   dominan adalah Tata Tertib DPR yang sulit, Tata Tertib yang berlaku
                                                   di DPR belum menjamin mantapnya tata laksana DPR, terutama yang
                                                   terkait dengan pengaturan pelaksanaan hak-hak DPR. Sebagai contoh,
                                                   Hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah dan hak
                     Atas perintahnya,             mengadakan penyelidikan diatur seedemikian rupa sehingga hampir
                   dibentuklah Komisi              mustahil dapat terlaksana dalam iklim politik saat itu, termasuk juga
                          Pembaharuan              dalam pelaksanaan hak inisiatif.
                 Pendidikan Nasional                     Faktor lainnya adalah belum optimalnya Sekretariat Jenderal
                            (KPPN) yang            sebagai unsur pelayanan, fraksi-fraksi yang belum melaksanakan
                  bertugas menyusun                tugasnya sebagaimana diatur dalam Tata Tertib DPR serta kualitas
                           suatu konsep            sebagian dari anggota, khususnya kualitas mental. Sedangkan faktor
                  pendidikan nasional              eksternal yang menyebabkan belum optimalnya DPR RI antara lain

                           yang bersifat           karena sikap pemerintah yang dirasa masih kurang terbuka dan kurang
                    komprehensif dan               memiliki kesungguhan politik untuk memperhatikan pendapat dan
                                  terpadu.         saran DPR, bahkan muncul stigma bahwa kritik-kritik DPR lebih dinilai
                                                   sebagai upaya penentangan. Sikap ini jelas tidak menguntungkan
                                                   semua  pihak.  Faktor  eksternal  lainnya  adalah  sikap  dan  kondisi
                                                   Parpol dan Golkar yang pada kenyataannya belum maksimal dalam
                                                   meningkatkan kompetensi dan produkktifitas para anggotanya. 268




                                                   267  , “ Potret Pelaksaaan Fungsi DPR”, Kompas, 1 Oktober 1992, hlm 4-5.
                                                   268  Saiful Sulun, “ DPR dan Fungsi Legislatif Dalam Sistem Politik Indonesia” dalam Fungsi Legislatif
                                                      Dalam Sistem Politik Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993, hlm 8- 13.




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   449
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab VI CETAK.indd   449                                                                                 25/11/2019   01:40:08
   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454   455