Page 453 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 453

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   22 Tahun 1961 yang mengatur Pendidikan Tinggi, dan UU No. 14 PRPS
                                                   Tahun 1965 tentang Majelis Pendidikan Nasional Pancasila dinilai sudah
                                                   tidak sesuai lagi dengan perkembangan pendidikan nasional Indonesia
                                                   sehingga per adanya aturan hukum baru. Melalui pidatonya, Fuad
                                                   Hasan berusaha meyakinkan anggota DPR dan masyarakat Indonesia
                     ...Pasal 28 RUUPN             bahwa RUU SPN mewakili kepentingan banyak kelompok di Indonesia.
                    yang menyatakan                271  Beliau optimis bahwa masyarakat Indonesia akan setuju dan anggota
                      bahwa guru dari              DPR akan mudah menerima dan mengesahkan RUU SPN tersebut.
                   kelas agama harus               Walaupun  mendukung persiapan RUU, empat fraksi dalam DPR RI

                         menjadi orang             menolak beberapa isinya dan menuntut perbaikan. 272
                   yang percaya pada                     Selain Fraksi ABRI, dua Fraksi di DPR lainnya, yakni Fraksi Partai
                  agama itu dan para               Demokrasi Indonesia (FPDI) dan Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP)
                       siswa harus dari            menyatakan kritiknya terhadap RUU SPN. Melalui juru bicaranya BN
                   agama yang sama.                Marbun, FPDI menilai rumusan RUU SPN kurang konkret dan belum
                                                   menjawab seluruh pemikiran dasar mengenai pendidikan nasional saat
                                                   itu dan untuk masa yang akan datang. Sementara melalui juru bicara
                                                   H. Sa’ad Syamlan BA, FPP menilai bahwa RUU SPN lebih condong
                                                   mengatur soal pengajaran, bukan pendidikan. Menyoroti pengendalian
                                                   dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan, FPDI mengusulkan agar
                                                   dilaksanakan di bawah satu atap sehingga dapat mencegah timbulnya
                                                   dualisme kebijakan penyelenggaraan pendidikan. 273
                                                         RUU SPN juga memicu perdebatan dalam masyarakat, terutama
                                                   dikalangan umat Islam. Beberapa Ormas Islam menyuarakan kritik dan
                                                   keberatannya atas RUU tersebut. Diantaranya yang turut mengkritisi
                                                   adalah Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persatuan
                                                   Guru Republik Indonesia (PGRI), Yayasan Pondok Pesantren Indonesia
                                                   (YPPI), Dewan Pimpinan Pusat Perti, Dewan Dakwah Islamiyah (DDI),
                                                   Gabungan Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam (GUPPI), Himpunan
                                                   Mahasiswa Islam (HMI), Nahdlatul Ulama (NU). Beberapa hal yang
                                                   secara umum menuai reaksi masyarakat adalah mengenai tujuan
                                                   pendidikan nasional, posisi Pendidikan Agama Islam dalam konstelasi
                                                   pendidikan nasional, sekolah-sekolah agama, perguruan swasta dan
                                                   juga mengenai ancaman hukuman yang hendak diterapkan.
                                                                                                          274
                                                         Beberapa substansi dalam RUU SPN yang menimbulkan pro
                                                   kontra antara lain adalah Pasal 28 RUUPN yang menyatakan bahwa



                                                   271   Ibid
                                                   272   Muhammad Sirozi, Politik Kebijakan Pendidikan  di Indonesia: Peran Tokoh-Tokoh Islam Dalam
                                                      Penyusunan UU No. 2/1989 , Jakarta: INIS, 2004, hlm 158
                                                   273  “Pandangan FPP dan FPDI tentang RUU Pendidikan”, Pelita ,12 September 1988, hlm 6.
                                                   274   Abd.Rachman Assegaf, “Tarik Menarik RUU Sisdiknas 1988-2003” dalam Kependidikan Islam,
                                                      Vol 1, No. 1, Purwokerto: Ikatan Alumni Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2003, hal 73.



                                       dpr.go.id   452





         Bab VI CETAK.indd   452                                                                                 25/11/2019   01:40:09
   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457   458