Page 476 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 476

DPR RI 1987 - 1992: ER A  PENGU ATAN  TATANAN
                                                                       EK ONOMI D AN SO SIAL  B ANGS A  INDONE SIA



                                                   ketetapan baru yang dapat lebih menampung aspirasi masyarakat
                                                   yang lebih demokratis dimasa mendatang. Selain itu perlu dilakukan
                                                   desentralisasi, sebab sentralisasi administrasi seperti masa itu
                                                   cenderung menyebabkan birokratisasi yang tidak sehat. 319
                                                           Berdasarkan UUD 1945 dan Ketetapan MPR No III/MPR/1978
                                                   Tentang Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga Tertinggi
                                                   Negara dengan/antar Lembaga-Lembaga Tinggi Negara, Dewan
                                                   Pertimbangan Agung memiliki kedudukan yang sederajat dengan
                                                   Lembaga Tinggi Negara lainnya yaitu DPR, MA dan BPK. Hubungan
                                                   kerja DPR RI dengan DPA diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPR pasal
                                                   4 ayat (2) yang menyatakan bahwa untuk kepentingan pelaksanaan
                                                   wewenang dan tugasnya, DPR dapat mengadakan konsultasi dan
                                                   koordinasi dngan  Lembaga  Tinggi  negara  lainnya.  Berdasarkan
                                                   Keputusan DPR RI No 11/DPR RI/IV/1987-1988 tentang Penentuan
                                                   Ruang Lingkup Tugas/Pasangan Kerja Komisi-komisi dalam Dewan
                                                   Perwakilan Rakyat, Lembaga Tinggi Negara bukan merupakan
                                                   pasangan kerja Komisi-Komisi. Sehingga hubungan antara DPR RI
                                                   dengan lembaga tinggi lainnya, termasuk DPA adalah hubungan antar
                                                   Pimpinan Lembaga Tinggi Negara dalam bentuk konsultasi
                                                           Hubungan DPR RI dengan Badan Pemeriksa Keuangan antara
                               Hubungan            lain tercermin dalam rangka pengisian kekosongan keanggotaan Badan
                          DPR RI dengan            Pemeriksa Keuangan untuk masa jabatan 1988-1993. Hal tersebut diatur
                       Badan Pemeriksa             dalam Pasal 8 ayat (1) UU No 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa
                       Keuangan antara             keuangan. UU tersebut menyatakan bahwa untuk setiap lowongan

                  lain tercermin dalam             keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan, DPR mengajukan calon
                       rangka pengisian            untuk mengisi jabatan tersebut. Kemudian DPR mengajukan sebanyak
                              kekosongan           17 orang calon untuk mengisi jabatan keanggotaan BPK. Keputusan
                            keanggotaan            DPR tersebut disampaikan kepada Presiden RI dengan surat DPR No
                       Badan Pemeriksa             KS.02/2423/DPR-RI/1988 tanggal 26 Juli 1988. Selanjutnya, 17 calon
                        Keuangan untuk             yang diajukan tersebut akhirnya ditetapkan sebanyak 7 orang sebagai
                            masa jabatan           Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan
                               1988-1993.          Keputusan Presiden RI No 220/M tahun 1988 tanggal 9 Agustus 1988
                                                   untuk masa jabatan 1988-1993. 320
                                                            Dalam hubungannya dengan Mahkamah Agung, DPR RI
                                                   berpegang pada Surat Keputusan DPR Nomor 10/DPR-RI/82-83
                                                   tanggal 26 Februari 1983. Selanjutnya diatur pula dalam Keputusan
                                                   Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No.11/DPR-RI/


                                                   319   ” Perlu Diperluas, Hubungan DPR-Ekskutif”, Kompas, 31 Agustus 1990, hlm 1
                                                   320  Setjen DPR RI, DPR RI 1987-1992, Op.Cit, hlm 67 -71




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   475
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab VI CETAK.indd   475                                                                                 25/11/2019   01:40:09
   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481