Page 530 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 530

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   Nota Keuangan dan RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
                                                   Negara tahun 1992/1993 yang dibicarakan juru bicara F-PDI, Soewardi
                                                   Wirjaatmadja, meminta agar diktum pasal 2 ayat (6) dan (7) RUU APBN
                                                   1992/1993 yang menetapkan hal tersebut perlu mendapat perhatian. 414
                                                         Sehubungan dengan itu, F-PDI mengharapkan agar dimulai dari
                                                   penyusunan RAPBN 1993/1994 pemerintah telah dapat menyajikannya
                                                   dalam bentuk dan susunan perincian kegiatan dan proyek, terkait
                                                   langsung kepada departemen dan lembaga yang melaksanakannya.
                                                   Tuntutan penyajian RAPBN atau undang-undang APBN seperti itu,
                                                   semakin dirasakan keperluannya demi mengaktualisasikan Pasal 23
                                                   UUD 1945 yang harus dilaksanakan secara murni dan konsekuen sesuai
                                                   dengan komitmen Orde Baru.
                                                                               415
                                                         Sementara itu, F-ABRI menilai, pembahasan RUU APBN di DPR
                                                   sangat penting artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena
                                                   penetapan dan belanja merupakan hak rakyat untuk menentukan
                                                   nasibnya sendiri, maka segala tindakan yang menempatkan beban
                                                   kepada rakyat, haruslah ditetapkan dengan UU persetujuan DPR. Fraksi
                                                   Persatuan Pembangunan lewat juru bicaranya HM Yanis Zahiruddin
                                    F-PDI          mengatakan bahwa secara prosedural pemerintah telah memenuhi
                       mengharapkan                penyusunan dan pengajuan RAPBN tahun anggaran 1992/1993 sesuai

                     agar dimulai dari             dengan peraturan tata tertib DPR yang berlaku saat itu. Namun untuk
                                                   lebih meningkatkan terpenuhinya makna dan jiwa Pasal 23 UUD 1945
                          penyusunan               dalam rangka memperkuat fungsi Dewan dalam pembahasan APBN,

                   RAPBN 1993/1994                 maka dirasa perlu perbaikan dan penyempurnaan Peraturan Tata
                    pemerintah telah               Tertib DPR-RI di masa-masa yang akan mendatang. 416
                                                         Sedangkan Fraksi Karya Pembangunan (F-KP) melalui juru
              dapat menyajikannya                  bicaranya, yakni Mubha Kahar Muang berpendapat, langkah dan
                   dalam bentuk dan                kebijaksanaan yang ditempuh dalam menyusun RAPBN tahun anggaran

                  susunan perincian                1992/1993, nampak bertumpu pada Trilogi Pembangunan yang
                kegiatan dan proyek                dititikberatkan pada 8 jalur pemerataan. Kebijaksanaan itu sendiri,
                                                   menurut F-KP, harus semakin menciptakan iklim usaha yang sesuai
                                                   dengan amanat pasal 33 UUD 1945, yakni perekonomian yang disusun
                                                   atas dasar demokrasi ekonomi. 417
                                                         Mewakili pemerintah menanggapi pendapat keempat fraksi yang
                                                   dalam kesimpulan akhirnya menyetujui RUU APBN tahun anggatan
                                                   1992/1993 untuk disahkan menjadi UU. Selanjutnya Menteri Keuangan



                                                   414   Kompas, Jumat 28 Februari 1992.
                                                   415   Ibid.
                                                   416   Ibid.
                                                   417   Ibid.



                                       dpr.go.id   530





         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   530                                                                           11/22/19   6:06 AM
   525   526   527   528   529   530   531   532   533   534   535