Page 525 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 525

DPR MENGHAD API  TANTANGAN NA SIONAL  D AN
                                                                        GL OB AL  HINGGA  MA S A   AKHIR ORDE B AR U
                                                                                                      1992 – 1998


                                                   secara dewasa, etis, damai, adil, dan berkeadaban-seperti diminta
                                                   oleh Kepala Negara-tampaknya tinggal menunggu waktu karena
                                                   ABRI selaku pihak yang bertanggungjawab atas keamanan dalam
                                                   negeri telah meminta masyarakat untuk menghentikan aksi unjuk
                                                   rasa. Panglima ABRI Jenderal TNI Feisal Tanjung awal pekan ini
                                                   mengajukan permintaan tersebut dengan alasan apresiasi masyarakat
                                                   telah diserap pemerintah dan aksi tersebut dirasakan cukup. “Selain
                                                   itu, dikuatirkan aksi unjuk rasa tersebut ditunggangi pihak ketiga,”
                                                   demikian Pangab sebagairnana dikutip Kapuspen ABRI Brigjen TNI
                                                   Syarwan Hamid. Menurut dia, masyarakat perlu menyadari bahwa
                                                   unjuk rasa yang massal sangat sulit dikendalikan dan cenderung mudah
                                                   diperalat menjadi suatu gerakan yang “counter productive”. “Bila
                                                   suatu gerakan massal ditunggangi pihak yang bermaksud merugikan
                                                   kepentingan bangsa, ABRI akan bertindak tegas,”demikian pendapat
                 penyampaian suatu                 resrni ABRI setelah aksi unjuk rasa SDSB memasuki pekan kedua.
                 kehendak sebaiknya                Pendapat tersebut diperkuat dengan pernyataan Pangdam Jaya Mayjen

                    melalui jalur yang             TNI AM Hendropriyono yang mengatakan para pengunjuk rasa yang
                    benar, yakni DPR,              mengganggu ketertiban umurn akan diseret ke depan pengadilan.
                                                   “Pokoknya tidak ada urusanlah. Yang jelas mereka tidak bisa semaunya
                        dan bukannya               berdemonstrasi karena negara ini adalah negara hukum, ” tandasnya
                           mendatangi              seusai acara “coffee morning” di Jakarta, Rabu (17/11). 408

                      pemerintah lalu                    Menurut jenderal berbintang dua yang populer itu, penyampaian
                   melakukan usaha-                suatu kehendak sebaiknya melalui jalur yang benar, yakni DPR, dan
                                                   bukannya mendatangi pemerintah lalu melakukan usaha-usaha
                   usaha perusakan ...             perusakan bila perrnintaannya tidak dipenuhi. Aksi unjuk rasa
                                                   yang sesuai dengan demokrasi Pancasila, menurut Hendro, adalah
                                                   mendatangi DPR dan kemudian wakil-wakilnya menyampaikan aspirasi
                                                   mereka. Ia kemudian mencontohkan aksi unjuk rasa yang berjalan
                                                   tertib seperti terjadi di negara-negara Barat. Pendapat serupa juga
                                                   dikemukakan Menko Polkam Soesilo Soedarman yang menyatakan
                                                   unjuk rasa dalam sistem politik demokrasi Pancasila diperbolehkan
                                                   bila sebelumnya meminta izin dulu kepada aparat kepolisian. “Saya
                                                   baru saja mendapatkan ‘facsimile’ mengenai prosedur unjuk rasa di
                                                   negara negara Barat. Prosedur itu mengharuskan adanya izin dan
                                                   mengutarakan maksud serta tujuan, jumlah massa, jalan-jalan mana
                                                   yang hendak dilalui, dan waktu yang dihabiskan,”katanya. Selain itu
                                                   aktivitas unjuk rasa haruslah dilakukan secara murni, yakni dengan



                                                   408   Kompas, 17 Nopember 1993




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   525
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   525                                                                           11/22/19   6:06 AM
   520   521   522   523   524   525   526   527   528   529   530